• Sunday, 29 September 2024

Joni Dulu Pemanjat Tiang Bendera Akhirnya Diterima Jadi Anggota TNI

Joni Dulu Pemanjat Tiang Bendera Akhirnya Diterima Jadi Anggota TNI
Joni si pemanjat tiang bendera kini tumbuh remaja dan ingin jadi perwira TNI (Foto: ANTARA/HO)

SEAToday.com, Denpasar – Nama Yohanes Gama Marchall mungkin tak familiar. Tetapi jika disebut nama Joni bocah yang dulu viral karena memanjat tiang bendera di HUT TNI ke-73, mungkin banyak orang mengetahuinya.

Joni datang dengan kabar gembira. Pihak TNI Angkatan Darat (AD) kembali melakukan tes untuk anggota TNI. TNI AD menggali informasi dari Joni dan sukses membuat remaja asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu diterima jadi anggota TNI.

Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Infanteri Agung Udayana, menjelaskan bahwa kesuksesan Joni dari kerja keras dan semangat yang pantang menyerah. Sebelum ikut tes, Joni melakukan persiapan dengan matang apalagi dia masuk ke jajaran penerimaan Bintara PK TNI AD reguler kategori keahlian tahun 2024 di Bandung.

Joni mengucapan terima kasih kepada banyak orang dan pihak-pihak sudah memberikan bantuan kepadanya. Joni akan mengikuti pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya dan bergabung dengan calon Bintara lainnya yang juga dinyatakan lulus.

Beberapa waktu lalu Joni justru gagal masuk TNI namun Komandan Korem 161/Wirasakti  Kupang Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes memberikan motivasi kepada Joni untuk tetap semangat dan mencoba lagi ikut tes penerimaan TNI. Joni akan dibantu untuk menambah tinggi badan agar bisa lolos masuk TNI pada kesempatan berikutnya.

Joni sebelumnya ikut tes masuk Bintara TNI Angkatan Darat. Joni memiliki impian menjadi seorang prajurit TNI. Namun Joni tak lolos penerimaan Bintara TNI karena tinggi badannya di bawah standar. Joni memiliki tinggi 155 centimeter sementara minimal peserta tes masuk TNI 163 centimeter.

Nama Joni viral. Saat masih ikut perayaan HUT RI yang ke-73 di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) di Atambua.Joni saat itu masih duduk di bangku kelas VII (2 SMP) di SMP Silawan Atambua. Saat itu pasukan pengibar bendera kesulitan mengibarkan bendera merah putih karena ada tali bendera yang tersangkut di ujung tiang bagian atas.

 

Share
News Update
Surabaya Accredited Indonesia’s First Child-Friendly City by UNICEF

Surabaya Accredited Indonesia’s First Child-Friendly City by UNICEF

Jokowi Urges All Countries to Respond to Israel's Attack on Leban...

President of the Republic of Indonesia Joko Widodo (Jokowi) invites all countries and the United Nations (UN) to respond quickly regarding Israel's attack on Lebanon.

Jakarta dari Bawah Tanah Exhibition Showcases 400-Years-Old Archi...

The Jakarta MRT construction project phase two that runs from Thamrin to Kota Tua, revealed a new history of Jakarta that has been buried for 400 years.

Final Plenary Session of the People's Consultative Assembly 2019-...

The plenary session of the MPR at the end of the 2019-2024 term in Jakarta on Wednesday (9/25) approved two draft decisions, namely the MPR Draft Regulation on Rules of Procedure and the MPR Draft Decree on MPR Recommend...

Indonesia's Foreign Minister Condemns Israel's Attack on Lebanon:...

Indonesia strongly condemns the Israeli airstrikes on Lebanon launched since Monday (23/9) which continued on Tuesday.

Trending