• Tuesday, 19 November 2024

Fakta-fakta Perang Balon Korea Utara dan Korea Selatan

Fakta-fakta Perang Balon Korea Utara dan Korea Selatan
Fakta-fakta perang balon Korea Utara dan Korea Selatan (Bendera Korea Utara dan Korea Selatan - ANTARA/Istimewa)

SEAToday.com, Pyongyang – Hubungan dua negara tetangga Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) saat ini sedang memanas. Korut dan Korsel disebut saling mengirimkan balon ke masing-masing negara dengan maksud dan tujuan tertentu. Berikut fakta-fakta perang balon Korut dan Korsel.

1. Hubungan Merenggang

Hubungan Korut dan Korsel sedang merenggang sejak awal tahun 2024. Pemimpin Korut Kim Jong Un dalam pidatornya di pertemuan Majelis Rakyat Tertinggi di Pyongyang mengatakan jika ia akan mengakhiri rekonsiliasi atau perdamaian dengan Korsel.

Bahkan Kim tak segan akan menghancurkan monument reunifikasi di Pyongyang sebagai bentuk ketidaksukaan dengan Korsel. Termasuk penghapusan semua lembaga yang mempromosikan kerja sama Korut dan Korsel. Kim menyebut Korsel adalah musuh utama mereka.

2. Korut Kirim Balon ke Korsel

Sekitar hamper 1000 balon diterbangkan Korut ke wilayah Korsel. Balon-balon itu berisi sampah-sampah dan kotoran hewan sebagai bentuk balasan atas kiriman balon yang dilakukan kelompok di Korsel dengan cara serupa untuk menyebarkan propaganda termasuk kehidupan di Korsel.

3. Korsel Kirim Balon ke Korut

Sekelompok pembelot Korut yang menamakan diri mereka Gerakan Korea Utara Merdeka mengirimkan 10 balon besar berisi 200.000 pamflet berisi kritik kepada Kim Jong Un. Balon itu diterbangkan ke Korut dari Korsel. Selain berisi pamflet, balon juga berisi uang kertas dolar Amerika Serikat dan flash drive berisi musik dan acara TV K-Pop Korea.

4. Korut Setuju Penghentian Perang Balon

Pada (3/6) lalu pihak Korut sempat mau menghentikan penerbangan balon setelah Korsel memperingatkan balasan. Korsel menangguhkan sepenuhnya perjanjian militer dengan Korut yang ditandatangani pada 2018 lalu untuk mengurangi ketegangan lintas batas. Keputusan Ini membuat Korsel bisa melanjutkan latihan tembak-menembak di dekat perbatasan.

5. Balon Diduga Dipakai Sebagai Alat Mata-mata

Sebelum perang balon Korut dan Korsel, Amerika Serikat pernah menduga adanya balon dari China yang dituding sebagai mata-mata. Balon itu terbang di atas langit Amerika Serikat selama beberapa hari. Namun akhirnya balon itu ditembak jatuh pesawat tempur Amerika Serikat. Pihak China membantah menggunakan balon untuk operasi pengintaian di wilayah Amerika Serikat. Apakah saling kirim balon Korut dan Korsel juga sebagai bagian dari pengintaian?

 

Share
News Update
Pertamina Shares Self-Sustaining Energy Village Success Stories at COP 29

Pertamina Shares Self-Sustaining Energy Village Success Stories at COP 29

China Calls for Accelerated Construction of China-Thailand Railwa...

Chinese President Xi Jinping emphasized the importance of accelerating the construction of the China-Thailand Railway and expanding cooperation in innovative fields such as new energy, the digital economy, and artificial...

President Prabowo Highlights Indonesia's Renewable Energy Commitm...

President Prabowo also explained that Indonesia has great potential in developing green energy, including geothermal, hydro, solar power, and bioenergy.

Jakarta Residents Must Sort Waste to Avoid Retribution Fees

The Jakarta Provincial Government (Pemprov) will require residents to sort their waste starting January 1, 2025, to be exempt from the cleaning service levy (RPB).

2 Tourism Villages in Indonesia Receive Best Tourism Villages 202...

Jatiluwih Tourism Village (Bali) and Wukirsari Tourism Village (Special Region of Yogyakarta) won the “Best Tourism Villages 2024” award from the United Nations World Tourism Organization

Trending
LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1