SEAToday.com, Banjarmasin – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor mengundurkan diri setelah pengajukan praperadilan terkait status tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Praperadilan berhasil menggugurkan statusnya sebagai tersangka kasus dugaan suap.

Bima Arya sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri menjelaskan bahwa pihaknya akan menyiapkan Pjs atau Penjabat Sementara Gubernur Kalsel untuk menggantikan sosok pria yang dikenal dengan sebutan Paman Birin itu.

“Tentu dalam hal ini terlepas dari persetujuan Bapak Presiden, tetapi Kementerian Dalam Negeri segera menyiapkan langkah-langkah untuk menunjuk penjabat sementara,” ungkap mantan Wali Kota Bogor kepada wartawan, dilansir Antara.

Bima menambahkan bahwa Kemendagri tak bisa menunjuk Wakil Gubernur (Wagub) Kalsel Muhidin untuk jadi Pjs karena statusnya sebagai Calon Gubernur pada Pilkada Kalsel 2024 mendatang. “Harus ditunjuk Pjs karena Wagub ikut Pilkada,” kata Bima.

Terkait kriteria orang yang akan menjadi Pjs Gubernur Kalsel, orang tersebut harus pejabat eselon satu. “Bisa dari mana saja, termasuk dari Kementerian Dalam Negeri atau dari yang lain,” tambah Bima.

Terkait alasan Sahbirin mengundurkan diri sebagai Gubernur Kalsel untuk meredam situasi memanas agar kembali kondusif. Tak dipungkiri sejak Sahbirin sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK membuat suasana kehidupan warga Kalsel berbeda dari biasanya.

Setelah pengajuan gugatan praperadilan disetujui oleh hakim, Sahbirin langsung mengajukan pengunduran diri sebagai gubernur lewat surat resmi yang dikirimkan kepada Presiden Prabowo Subianto Dengan tembusan Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, dan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel.

Presiden Pabowo yang sedang melakukan kunjungan ke luar negeri sudah menerima surat pengunduran diri Sahbirin. Padahal masa jabatannya tak lama lagi akan berakhir sebagai Gubernur Kalsel.