• Kamis, 13 Februari 2025

Sejarah Gerakan Mengantar Anak Sekolah: Orang Tua Lebih Dekat, Guru Lebih Tahu

Sejarah Gerakan Mengantar Anak Sekolah: Orang Tua Lebih Dekat, Guru Lebih Tahu
Para orang tua mulai membudayakan gerakan mengantar anak hari pertama sekolah | ANTARANEWS

SEAToday.com, Jakarta - Penyataan aktor sekaligus musisi Onadio Leonardo yang enggan mengantar anaknya sekolah memancing reaksi. Onad percaya jika urusan mengantar anak adalah tugas ibu. Kecaman pun datang. Ada yang menghubungkan ke arah patriarki.

Ada juga yang menghubungkan Indonesia yang fatherless – tumbuh tanpa kehadiran ayah. Masalah itu sebenarnya sudah coba dijawab Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era 2014-2016, Anies Baswedan. Ia mencanangkan gerakan mengantar anak hari pertama sekolah. Begini ceritanya.

Peran seorang ayah tak melulu dipandang sebagai penyedia material belaka. Seorang ayah harus andil dalam urusan pengasuhan dan pendidikan anak. Orang tua dari para tokoh bangsa era penjajahan Belanda jadi contoh. Kita bisa lihat bagaimana Raden Soekemi Sosrodihardjo mendidik anaknya Kusno.

Sosro membuka lebar-lebar ruang anaknya untuk bersekolah terbaik – bila perlu sekolah Eropa. Suatu ‘barang mahal’ di masanya. Sosro aktif membekali anaknya akses untuk membaca lebih banyak buku. ia juga memperjuangkan anaknya supaya meraih pendidikan terbaik.

Sosro memasukan anaknya ke tempat ia bekerja sebagai mantri guru di Inlandsche School, Europeesche Lagere School (ELS), Hoogere Burgerschool (HBS), dan puncaknya, Technische Hogeschool Bandung (sekarang: Institute Teknik Bandung). 

Kelak anak itu tumbuh dengan nyali dan keberanian yang besar. Si kecil Kusno itu lalu dikenal dengan nama baru sebagai Soekarno. Seorang bapak bangsa yang juga Presiden Pertama Indonesia.

“Kakakku dan saya sendiri dengan susah payah diterima di ELS. setelah berkali-kali mengajukan permohonan epada residen Surabaya, sehingga terlambat masuk sekolah. Jalan serupa ditempuh oleh bapak Sosro dan akhirnya berhasil juga. Juni 1911, Sukarno diterima di ELS Mojokerto dan ditempatkan di kelas IlI, padahal di sekolahnya sendiri dia sudah naik ke kelas IV. Alasannya bahasa Belandanya kurang lancar,” ungkap teman Bung Karno semasa sekolah, Herman Kartowisastro dalam buku Kisah Istimewa Bung Karno (2010).

Gerakan Mengantar Anak

Orang tua –utamanya ayah memiliki pengaruh penting dalam pendidikan anak. Ayahnya Soekarno, Sostro sudah menunjukkannya. Dukungan bukan cuma urusan membiayai sekolah. Orang tua harus mampu memberikan bekal ilmu dan mengetahui bakat dan minat anaknya.

Belakangan keterlibatan orang tua –utamanya ayah bersentuhan langsung dengan pendidikan anak mulai jarnag. Mereka menganggap segala kewajiban selesai kala anak bisa bersekolah. Mereka tak lagi paham dengan perkembangan anak sekolah. Jika menemukan sedikit saja masalah, solusi instan les-les bertubi-tubi pun diikutkan.

Anies Baswedan memahami fenomena yang terjadi. Mendikbud era 2014-2016 itu mulai melihat betapa pentingnya peran orang tua dalam tumbuh kembang anak. Anies melihat sekolah dan orang tua itu harus satu kesatuan.

Kemitraannya harus kuat. Ia menggelorakan gerakan mengantar anak hari pertama sekolah pada 2015.

“Sadarilah pentingnya hari pertama bagi anak, maka jangan sia-siakan tapi antarkan anak ke sekolah,” tutur Anies dalam akun Twitter/X @aniesbaswesan, 25 juli 2015.

Bentuk paling sederhana dari aktivitas mendukung tumbuh kembang anak adalah mengantar anak hari pertama sekolah. Alias, orang tua tak perlu setiap hari antar anak sekolah. Barang siapa yang mengantar anak hari pertama bisa jadi pengalaman istimewa.

Kegiatan itu jadi milestone penting yang bermakna dan berdampak. Pengalaman mengantar anak yang dapat menambah kepercayaan diri mereka menempuh pendidikan. Keuntungan lainnya gerakan mengantar anak ke sekolah jadi cara orang tua dan pihak sekolah untuk saling membangun komunikasi.

Orang tua-guru jadi memiliki koneksi sehingga tumbuh kembang anak dapat dibagikan –misal informasi seputar kepribadian. Ia berharap kepada institusi yang ada di tanah air dapat memberikan ruang bagi orang tua untuk mengantar anak sebelum pergi bekerja.

Jadi Gerakan Nasional

Keinginan supaya mengantar anak sekolah hari pertama jadi gerakan nasional muncul. Anies mulai mencoba berdiskusi kepada rekannya sesama menteri. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Yuddy Chrisnandi termasuk di dalamnya.

Yuddy Chrisnandi, menganjurkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan aparatur pemerintah lainnya untuk mendukung gerakan anak sekolah hari pertama pada tahun ajaran 2015-2016.

“Masa depan Indonesia terletak pada budi pekerti anak. Untuk itu ASN sebagai pemimpin di tengah-tengah masyarakat harus menjadi contoh dan teladan dalam melahirkan dan mendesain anak Indonesia yang berbudi pekerti dan berkarakter kuat,” tutur Yuddy sebaimana ditulis laman Sektretariat Kabinet Republik Indonesia, 26 Juli 2015.

Gebrakan pada tahun 2015 belum begitu masif. Anies dan Yuddy mulai percaya diri dalam membuat gerakan mengantar anak hari pertama sekolah pada tahun ajaran mulai 2016-2017. Himbauan lewat surat edaran Kemendikbud pun keluarkan.

Surat Edaran bernomor 4 Tahun 2016 yang diteken 11 Juli 2016 itu berisi imbauan kepada pemimpin daerah untuk menyukseskan kampanye orang tua mengantar anak di hari pertama sekolah. Gubernur, Bupati, hingga lainnya.  

“Pada hari Senin tanggal 18 Juli 2016 mendatang, sebagian besar sekolah di Indonesia akan mengawali tahun pelajaran baru 2016-2017. Untuk mendorong tumbuhnya iklim pembelajaran yang lebih positif dan menyenangkan maka Kemendikbud memandang perlu diadakan kampanye Hari Pertama Sekolah yang mengajak orangtua mengantarkan anaknya di hari pertama,” isi surat edaran.

Surat edaran pun bersambut. Banyak instansi pemerintah memberikan kelonggaran jam masuk kantor. Tujuanya supaya para orang tua bisa berfokus mengantar anak hari pertama sekolah. Gerakan itu menjalar dengan cepat.

Para orang tua – utamanya ayah menyambut antusias kegiatan mengantar anak hari pertama sekolah. Bahkan, bukan cuma mereka yang notabene ASN saja. Mereka yang bekerja nonpemerintah juga tampak mengantar anak sekolah.

Program mengantar anak hari pertama sekolah disambut dengan antusias hingga saat ini. Orang tua—utamanya kaum ayah tak lagi pusing untuk mengantar anak sekolah tiap hari. Paling tidak mereka memiliki satu hari khusus: mengantar anak hari pertama sekolah.

Share
Kabar Indonesia
Prabowo Putuskan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Berjalan Mulai 10 Februari

Prabowo Putuskan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Berjalan Mulai 10 Februari

Kemendikdasmen Libatkan Sekolah Swasta dalam SPMB

Kemendikdasmen turut melibatkan sekolah swasta dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang akan menggantikan sistem PPDB pada 2025.

Menteri Pariwisata Tegaskan Komitmen Wujudkan Pariwisata Aman

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa ingin komitmen pemerintah untuk mewujudkan pariwisata yang aman dan nyaman.

MK Resmi Hapus Presidential Threshold pada UU Pemilu

Mahkamah Konstitusi putuskan hapus ketentuan ambang batas minimal persentase pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam UU Pemilu.

APBN 2024 Ditutup Realtif Sehat dan Aman, Menkeu Sebut Bisa Jadi...

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024 ditutup dengan relatif sehat dan aman.

Berita Terpopuler

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Kronologi Kasus Guru Honorer Ibu Supriyani yang Viral, Kini Ditan...

Kasus guru honorer ibu Supriyani yang dituding melakukan pemukulan pada siswanya, kini ditangguhkan penahanannya.

Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Diduga aki...

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengatakan bahwa tabrakan beruntun di Tol Cipularang Kilometer (KM) 92, Kabupaten Purwakarta, Senin, 11 November 2024, diduga dipicu truk bermuatan berat yang mengalami rem blong sehi...

Berita Terkini
Indonesia dan Turki Sepakat Tuntaskan CEPA dan Perluas Akses Pasar

Indonesia dan Turki Sepakat Tuntaskan CEPA dan Perluas Akses Pasar

PBB Tolak Pemindahan Paksa Warga Gaza

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan penolakannya terhadap setiap rencana pemindahan paksa atau "pembersihan etnis" di Gaza.

Presiden Erdogan Tiba di Jakarta, Berbagi Mobil dengan Presiden P...

Selasa (11/2) malam, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan istri tiba di Jakarta. Kedatangannya disambut oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Kedua kepala negara menunjukkan kedekatannya dengan berbagi satu mobil dari Pa...

Cek Ketersediaan, Komisi XII DPR RI Pastikan Stok LPG 3 Kg Aman

Komisi XII DPR RI lakukan peninjauan ke lokasi Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan memastikan distribusi LPG 3 Kg aman, Senin (10/2/2025)

Wisata Nonpendakian di Rinjani Ditutup Sementara Akibat Cuaca Eks...

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengumumkan bahwa sejumlah destinasi wisata nonpendakian di kawasan Gunung Rinjani ditutup sementara akibat cuaca ekstrem yang dipicu oleh bibit sik...