Mitos atau Fakta: Bung Karno Berperan Temukan Makam Imam Bukhari

SEAToday.com, Jakarta - Kisah Soekarno berperan menemukan makam ahli hadis, Imam Bukhari populer di seantero Indonesia. Keyakinan itu turut dilegitimasi oleh warga Samarkand, Uzbekistan sendiri. Peran Soekarno dalam upaya penemuan makam terus didongengkan. Glorifikasi muncul dari sana-sini.
Wakil Presiden Indonesia Mahruf Amin mengungkap hal yang sama saat berkunjung ke Makam Imam Bukhori di Samarkand pada 15 Juni 2023. Pertanyaan muncul, apa benar Bung Karno punya peran menemukan Makam Imam Bukhori?
Bung Karno terkenal sebagai figur pemimpin yang mudah dekat dengan siapa saja. Ia mampu dekat dengan banyak orang -- kalangan jelata hingga pemimpin dunia. kehebatan Soekarno dibuktikan dengan persahabatannya dengan banyak pemimpin dunia.
Mereka tak jarang pula mengagumi prestasi Bung karno. Kekaguman itu karena Bung Karno terkenal berani membawa Indonesia mereka. Bung Karno pun menjelma salah satu tokoh yang menentang penjajahan di atas bumi.
“Sekalipun Indoneisa terdiri dari ribuan pulau dengan rakyatnya yang berbicara dalam berbagai bahasa, atas jasa Bung Karno mereka dapat dipersatukan dan merintis jalan untuk suatu negara yang bersatu dengan satu bahasa nasional dan satu kesetiaan,” tertulis dalam Harian Hong Kong South China Morning Post yang terbit beberapa hari setelah bung Karno meninggal dunia, dikutip Kadjat Adra’i dalam buku Suka Duka Fatmawati Soekarno (2008).
Peranannya kian diperhitungkan dunia Internasional. Posisi itu membawa pandangan tiada yang tak mungkin bagi Bung Karno. setiap keinginannya pasti terwujud. Proyek-proyek mercusuar – monumen, hotel, Gelora Bung Karno—yang awalnya tak mungkin jadi memungkinkan.
Urusan dana tak pernah jadi soal. Soekarno tinggal melobi pemimpin dunia semuanya beres. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampau. Begitulah pula dengan lobi Bung Karno yang mampu memperpanjang tali persahabatan dan kerja sama internasional.
Penemuan Makam Imam Bukhari
Pengaruh Bung Karno dalam dunia internasional begitu besar. Kisah-kisah Bung Karno melobi ragam pemimpin dunia demi kepentingan Indonesia muncul di mana-mana. Kisah yang paling dikenang adalah perannya menemukan Makam Imam Bukhari.
Cerita itu sebenarnya masih berselimut fiksi, tapi kerap muncul dari mulut ke mulut. Bung Karno dikisahkan mendapat undangan dari Pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushchev. Nikita ingin sekali Bung Kanro berkunjung ke Uni Soviet pada 1956.
Bung Karno coba jual mahal. Ia mengajukan permintaan khusus. Ia ingin Uni Soviet segera mencarikan makam ahli hadis tenar, Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan. Sosok Imam Bukhari dianggap Bung Karno memiliki arti penting bagi umat Islam di Indonesia dan dunia.
Permintaan itu selintas cukup sulit dan cenderung tak mungkin. Namun, karena Bung Karno yang memintanya, Nikita menganggupi. Intelijen Uni Soviet, KGB sampai dilibatkan dalam misi pencarian. Makam Imam Bukhori akhirnya ditemukan dengan kondisi terbengkalai di Samarkand.
Berita penemuan makam segera dikabarkan ke Bung Karno. Sebagai bentuk penghargaan, Bung Karno menjadwalkan kunjungan ke Uni Soviet pada September 1956. Atau tepat setelah kunjungan ke Amerika Serikat (AS).Bung Karno mengaku bangga dengan hasil kerja Nikita.
Kira-kira begitulah narasi yang banyak diungkap. Ihwal kebenarannya masih menjadi perdebatan hingga kini. Satu hal yang pasti kebenaran akan cerita tak perlu ditanyakan kepada warga Samarkand. Sebab, semuanya akan satu suara menjawab bahwa Bung Karno berjasa dalam penemuan makam Imam Bukhari.
Menguji Kebenaran
Cerita pengaruh Bung Karno di dunia internasional kerap membangkitkan rasa bangga. Namun, khusus penemuan makam Bukhari cerita itu dianggap meragukan. Banyak sejarawan yang mengungkap keraguannya. Keraguan muncul dari banyk sisi, kejanggalan kisah dan tiada literasi resmi.
Perihal kejanggalan kisah sudah sering diwartakan banyak orang. Narasi Soekarno meminta Nikita mencarikan Makam Imam Bukhari cukup janggal. Nikita kala itu belum sah jadi pemimpin Uni Soviet.
Kala itu kekuasaan masih di tangan Kliment Voroshilov, sebagai Presiden Uni Soviet. Sedang, Nikolay Bulganin sebagai Perdana Menteri (PM) Uni Soviet. Andai Bung Karno memiliki permintaan, paling tidak Voroshilov dan Bulganin yang lebih dulu dihubungi, bukan Nikita.
Perkara lainnya, Soekarno tak pernah mengungkap perannya menemukan Makam Imam Bukhari dalam retorika politiknya. Jika dilirik dengan seksama, penemuan makam sekelas Imam Bukhori tentu jadi peristiwa besar yang dapat terus dimainkan Bung Karno jadi retorika politik.
Kenyataannya penemuan Makam Imam Bukhari tidak ada dalam pidato-pidato penting Bung Karno. Kunjungannya ke Uzbekiztan saja hanya disebut sekenanya. Beda kala Bung Karno berkunjung ke Moskow pertama kali.
Peristiwa itu kerap diceritakan Bung Karno. Bahkan, hadir dalam otobiografinya yang ditulis Cindy Adams.
“Di Moskow, 150 orang musisi memainkan lagu Indonesia Raya untuk menyambutku di lapangan terbang, meski aku datang dengan sebuah pesawat Amerika Serikat (AS). kejadian itu membuat air mataku berlinang karena bangga mendapat pengormatan seperti itu,” ungkap Bung Karno ditulis Cindy Adams dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (2014).
Namun, bukan berarti Bung Karno tak mendapatkan sambutan besar saat di Uzbekistan. Bung Karno mendapatkan sambutan besar Ibu Kota Uzbekistan, Tashkent. Namun, tiada informasi detail terkait kunjungannya ke Kota Samarkand.
“Lapangan terbang di Tashkent, Ibu Kota Uzbekistan, penuh dihiasi dengan bendera-bendera Republik Indonesia, Uni Soviet, dan RSS Uzbekistan. Spanduk-spanduk merah yang ditulisi pesanan-pesanan selamat datang bagi tamu dari Indonesia itu tampak di mana-mana,” tertulis dalam buku Bung Karno di Soviet Uni (1957).
Soekarno hanya disebut berkunjung ke Samarkand tiga jam saja pada 6 September 1956. Tiada rincian Bung Karno berkunjung ke mana saja. Namun, melirik kebiasaan Bung Karno berkunjung ke makam tokoh Islam besar, bukan tidak mungkin Bung Karno ke Makam Imam Bukhari.
Bedanya kunjungan Bung Karno bukan sebagai penemu atau orang yang berjasa, tapi sebagai pengunjung. Bisa jadi dari kunjungan Bung Karno itu rakyat Uzbekistan percaya Presiden Pertama Indonesia itu berjasa menemukan Makam Imam Bukhari.
Pemahaman itu dipercaya secara turun-temurun. Entah digunakan untuk kebanggaan atau sekedar untuk meningkatkan pariwisata. Namun, tetap saja secara literasi menyiratkan Bung Karno tak memiliki andil dalam penemuan Makam Imam Bukhari.
Artikel Rekomendasi
Kabar Indonesia
Prabowo Terbitkan Aturan Baru, Korban PHK Dapat Tunjangan 60% Gaj...
Presiden Prabowo Subianto resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2025 yang mengubah aturan sebelumnya tentang Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Dalam aturan baru ini, pekerja yang mengalami P...
Prabowo Putuskan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Berjalan Mulai 10 F...
Presiden Prabowo Subianto putuskan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) resmi berjalan secara nasional pada 10 Februari 2025.
Kemendikdasmen Libatkan Sekolah Swasta dalam SPMB
Kemendikdasmen turut melibatkan sekolah swasta dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang akan menggantikan sistem PPDB pada 2025.
Menteri Pariwisata Tegaskan Komitmen Wujudkan Pariwisata Aman
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa ingin komitmen pemerintah untuk mewujudkan pariwisata yang aman dan nyaman.
Berita Terpopuler
Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...
SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.
Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...
Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.
Kronologi Kasus Guru Honorer Ibu Supriyani yang Viral, Kini Ditan...
Kasus guru honorer ibu Supriyani yang dituding melakukan pemukulan pada siswanya, kini ditangguhkan penahanannya.
Trending Topik
Berita Terkini
Presiden Prabowo Utus Jokowi hingga Thomas Djiwandono Hadiri Pema...
Presiden Prabowo Subianto mengutus empat utusan untuk menghadiri acara pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Sabtu (26/4).
Gunung Semeru Erupsi Rabu Pagi, Tinggi Letusan Capai 900 Meter
Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 900 meter di atas puncak pada Rabu (23/4) pagi.
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 3 Kali pada Senin Malam
Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada Senin (21/4/2025) dengan periode pengamatan pukul 18:00 hingga 24:00 WITA.
Gunung Lewotobi Laki-Laki Alami 9 Kali Erupsi pada Jumat
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi sebanyak sembilan kali pada Jumat (18/4/2025).