Sinkhole Baru Muncul Lagi di Kuala Lumpur Usai Turis India Terperosok dan Masih Hilang

Sinkhole Baru Muncul Lagi di Kuala Lumpur Usai Turis India Terperosok dan Masih Hilang
Ilustrasi bendera Malaysia. (Photo by engin akyurt on Unsplash)

SEAToday.com, Kuala Lumpur - Pihak berwenang Malaysia pada Rabu, 28 Agustus 2024 menutup Jalan Masjid India, jalan tempat seorang perempuan menghilang ke dalam sinkhole, setelah lubang lainnya terbuka di area yang sama.

Dilansir dari CNA, pejalan kaki dan lalu lintas tidak diizinkan di jalan sepanjang 400 meter di Kuala Lumpur itu, tetapi trotoar tetap terbuka. Bisnis di sana terus beroperasi, tetapi orang-orang pada umumnya menjauh dari area tersebut.

Menurut media Malaysia, lubang pembuangan terbaru ambles pada dini hari Rabu dan diyakini disebabkan oleh hujan lebat. Tidak ada korban yang dilaporkan.

Letaknya sekitar 50 meter dari lokasi tanah tiba-tiba ambles pada Jumat, 23 Agustus 2024 lalu. Insiden ini menyebabkan seorang turis India berusia 48 tahun hilang dan belum ditemukan. Lubang pembuangan kedua ini terletak di depan kantor polisi komunitas Masjid India.

Sementara, pencarian turis yang hilang, yang diidentifikasi bernama Vijayaletchumy, memasuki hari keenam pada Rabu. Tim penyelamat melakukan lebih banyak pembersihan lubang got di sekitarnya dan mencari instalasi pengolahan Pantai Dalam yang berjarak 7 km, tempat saluran pembuangan berakhir.

Perempuan itu menghilang setelah jatuh ke dalam lubang pembuangan di depan Malayan Mansion saat berjalan ke kuil di dekatnya. Ia dilaporkan sedang berlibur selama dua bulan di Malaysia bersama keluarganya dan akan segera kembali ke rumah.

Sejak insiden tersebut, klaim dari 2015 telah muncul kembali di media sosial bahwa ada potensi "lubang pembuangan raksasa" muncul di ibu kota Malaysia kapan saja.

Namun pada Minggu, 25 Agustus 2024 Wali Kota Kuala Lumpur Maimunah Mohd Sharif mengatakan kota itu "tetap aman kecuali jika dibuktikan sebaliknya oleh penelitian."

Kota ini telah dikembangkan untuk waktu yang lama dan klaim bahwa kota itu tidak aman untuk pembangunan harus didukung oleh bukti yang kuat, katanya, seperti yang dilaporkan oleh Bernama.

Sebagai tanggapan, satuan tugas yang mencakup Departemen Mineral dan Geosains, Balai Kota Kuala Lumpur, Kepolisian Kerajaan Malaysia, dan Departemen Pekerjaan Umum telah dibentuk untuk mempelajari keselamatan pembangunan di ibu kota, katanya.

"Berdasarkan situasi saat ini, Kuala Lumpur tetap aman kecuali jika dibuktikan sebaliknya oleh penelitian," kata Maimunah.

Secara terpisah, longsor kembali terjadi pada Selasa di daerah pinggiran Kuala Lumpur, Kampung Kerinchi, di sepanjang Jalan Pantai Permai, akibat runtuhnya saluran air. Tidak ada korban jiwa atau cedera yang dilaporkan dalam insiden itu.