• Minggu, 22 September 2024

Kronologi 116 Orang Tewas Terinjak-injak di Acara Keagamaan India

Kronologi 116 Orang Tewas Terinjak-injak di Acara Keagamaan India
Ilustrasi Kronologi 116 Orang Tewas Terinjak-injak Saat Acara Keagamaan di India (Image by ValynPi14 from Pixabay)

SEAToday.com, New Delhi-Lebih dari seratus orang tewas dalam desak-desakan di sebuah acara keagamaan di negara bagian Uttar Pradesh di India utara pada Selasa, 2 Juli 2024, menurut polisi dan pejabat administrasi setempat.

Dilansir dari CNN, insiden itu terjadi pada sebuah pertemuan doa, yang dikenal sebagai satsang, di desa Mughal Garhi di distrik Hathras di Uttar Pradesh, kata para pejabat. Desa di negara bagian terpadat di India itu berjarak sekitar 200 kilometer di tenggara ibu kota, New Delhi.

Di antara 116 orang yang tewas, termasuk 108 perempuan dan tujuh anak-anak, Kepala Sekretaris negara bagian Manoj Kumar Singh mengatakan kepada wartawan. Ia menambahkan sekitar 72 orang telah diidentifikasi sejauh ini dan setidaknya 18 orang terluka.

Pejabat setempat telah menyebut bahwa kepadatan adalah penyebab desak-desakan itu, yang mengakibatkan orang-orang jatuh ke dalam selokan.

Singh mengatakan kepada wartawan bahwa penyelenggara pertemuan pada Selasa itu  telah mengajukan permohonan yang "diperkirakan 80.000 orang" seharusnya hadir. Namun, "lebih banyak orang dari yang diperkirakan" muncul.

Adegan mematikan terjadi setelah acara selesai, ketika sejumlah besar orang "menyentuh kaki (tokoh agama) atau mengambil tanah dari tempat tersebut," sesuai tradisi setempat. Orang-orang kemudian mulai jatuh ke selokan terbuka di dekatnya.

"Orang-orang mulai jatuh ke selokan dan saling bertindihan," kata Singh.

Ia menuding penyelenggara gagal mematuhi daftar persyaratan yang diberikan oleh distrik. Penyelidikan tingkat tinggi telah diluncurkan untuk menyelidiki keadaan seputar insiden tersebut dan laporan polisi akan diajukan terhadap penyelenggara acara karena diduga melampaui batas kehadiran yang diizinkan, menurut pejabat setempat.

"Telah terjadi kelalaian besar di pihak penyelenggara. Mereka akan menghadapi hukuman berat," katanya.

Para korban selamat berbicara tentang insiden mengerikan setelahnya. "Orang-orang mulai jatuh satu demi satu, satu demi satu. Mereka yang tertimpa meninggal. Orang-orang di sana menarik mereka keluar," kata Shakuntala Devi kepada kantor berita Press Trust of India, menurut Associated Press.

Jenazah sedikitnya 27 korban tewas dibawa ke kamar jenazah distrik Etah, menurut Inspektur Jenderal Shalabh Mathur, dari distrik tetangga Ambala Range, sementara jenazah lainnya berada di Hathras.

Upaya sedang dilakukan untuk memberikan perawatan medis kepada korban luka dan pengaturan sedang dilakukan untuk pemeriksaan post-mortem di berbagai lokasi, Inspektur Jenderal Mathur menambahkan.

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan belasungkawa dalam pidatonya di majelis rendah parlemen bikameral India yang dikenal sebagai Lok Sabha.

Modi mengatakan pemerintah terlibat dalam "pekerjaan bantuan dan penyelamatan" dan berkoordinasi dengan pemerintah negara bagian. "Para korban akan dibantu dengan segala cara," katanya.

Berbicara kepada wartawan, Ashish Kumar, hakim distrik Hathras, mengatakan desak-desakan itu terjadi saat orang-orang meninggalkan acara tersebut, yang diadakan untuk merayakan dewa Hindu Siwa. Hakim distrik mengatakan polisi telah memberikan izin untuk acara pribadi tersebut dan para pejabat "ditugaskan untuk menjaga hukum dan ketertiban serta keamanan," tetapi pengaturan di dalam ditangani oleh penyelenggara.

Investigasi atas insiden tersebut akan dilakukan oleh komite tingkat tinggi yang baru dibentuk, tambahnya. 

Share
Berita Terkini
14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

262 Orang Meninggal Akibat Topan Yagi di Vietnam

Media Vietnam melaporkan 29 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat topan Yagi, menambah total korban tewas akibat topan tersebut di Vietnam menjadi 262 orang.

Australia akan Batasi Akses Anak ke Sosial Media

Pemerintah Australia, Selasa (10/9) menyatakan jika tahun ini akan mengesahkan undang-undang tentang usia minimum bagi anak-anak untuk mengakses media sosial.

64 Meninggal, Ratusan Terluka akibat Topan Super Yagi Melanda Vie...

Jumlah korban meninggal di Vietnam meningkat menjadi sedikitnya 64 orang, Senin (9/9), sementara ratusan orang lainnya terluka akibat topan super Yagi yang melanda dan menyebabkan banjir serta tanah longsor.

Peneliti BRIN Publikasikan Spesies Baru Endemik Indonesia Anggrek...

Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempublikasikan temuan tanaman anggrek spesies baru dari pulau Sulawesi yang dikenal masyarakat sebagai Anggrek Kuku Macan.

Trending Topic
Trending Topic
Trending
Trending
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Ghisca Debora Berniat Meraup Untung Rp250 Ribu per Tiket dari Pen...

Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket Coldplay, meraup keuntungan sebesar Rp250.000 per tiket.

Ketua KPK Firli Bahuri Ditetapkan sebagai Tersangka

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.