Sejarah Hari AIDS Sedunia yang Diperingati Setiap 1 Desember

Sejarah Hari AIDS Sedunia yang Diperingati Setiap 1 Desember
Ilustrasi World AIDS Day atau Hari AIDS Sedunia. (Photo by Bermix Studio on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta - World AIDS Day atau Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Ini merupakan sebuah gerakan global untuk menyatukan masyarakat dalam memerangi HIV dan AIDS.

Dilansir dari World AIDS Day, sejak 1988, masyarakat telah berdiri bersama pada Hari AIDS Sedunia untuk menunjukkan kekuatan dan solidaritas melawan stigma HIV dan mengenang mereka yang telah berpulang.

Secara global, diperkirakan 38 juta orang hidup dengan virus ini. Lebih dari 35 juta orang telah meninggal karena penyakit terkait HIV atau AIDS selama 40 tahun terakhir, menjadikannya salah satu pandemi yang paling merusak dalam sejarah.

Hari AIDS Sedunia ada untuk menyoroti pengalaman nyata orang yang hidup dengan HIV saat ini, sambil merayakan kekuatan, ketahanan dan keragaman komunitas yang paling terdampak. Ini adalah momen untuk menginspirasi kepemimpinan yang dibutuhkan untuk menciptakan masa depan di mana HIV tidak menghalangi kehidupan siapa pun.

Pita merah adalah simbol universal dari kesadaran dan dukungan untuk orang yang hidup dengan HIV. Pertama kali dirancang pada 1991, ketika 12 seniman bertemu untuk mendiskusikan sebuah proyek baru untuk Visual AIDS, sebuah organisasi seni yang peduli terhadap HIV di New York.

Di sanalah mereka menemukan apa yang kemudian menjadi salah satu simbol yang paling dikenal pada dekade tersebut. Pita merah dikenakan untuk menandakan kesadaran dan dukungan bagi orang yang hidup dengan HIV.

Para seniman ingin menciptakan ekspresi visual kasih sayang untuk orang yang hidup dengan HIV dan memilih warna merah karena keberaniannya, dan untuk asosiasi simbolisnya dengan semangat, hati dan cinta.