NEWS
Pipa Pertamina di Medan Bocor dan Terbakar Akibat Aksi Pencurian BBM

Seatoday.com - Aksi pencurian BBM dengan melubangi pipa penyalur timbulkan kebocoran dan dan kebakaran di Kelurahan Belawan Bahari pada Kamis (26/10/2023). Insiden tersebut telah dikonfirmasi oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) yang menjelaskan bahwa peristiwa kebakaran tersebut terjadi di sekitar ruas pipa penyalur bahan bakar (BBM).
Area Manager Communication, Relations and Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Regional Sumbagut Susanto August Satria, melalui siaran pers, menjelaskan, “kami pastikan bahwa kebocoran diakibatkan oleh aksi pencurian dengan melubangi pipa penyalur BBM.”
Mengenai peristiwa tersebut, tim pengamanan jalur pipa, pada pukul 15:30 WIB, mengungkapkan bahwa terdapat banyak kebocoran pada pipa penyalur BBM. Hal tersebut dilaporkan pada pihak pengamanan Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal (FT) Medan Grup.
Sebagai langkah awal penanganan, koordinasi langsung dilakukan oleh petugas pengamanan dengan Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal (FT) Medan Grup untuk menutup lubang sementara dan meminta bantuan tim teknis guna mendapat penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan keterangan yang diungkap warga sekitar, aksi tersebut dilakukan para pelaku pukul 18:30 WIB dengan cara membuka sumbatan lubang BBM secara sengaja hingga membuat bahan bakar tersebut keluar dengan sangat deras. Secara bersamaan, selagi bahan bakar mengalir salah satu dari pelaku menyalakan api.
Satria menuturkan, “atas laporan insiden kebakaran tersebut, Pertamina segera menghentikan sementara aktivitas penyaluran BBM untuk mengurangi debit minyak yang keluar dari pipa yang dilubangi pencuri dan api berhasil dipadamkan atas bantuan warga setempat. Kondisi saat ini lokasi telah steril dan tim teknis Pertamina segera menutup lubang pipa secara permanen,”
Kemudian, sebagai bentuk pencegahan hal tersebut kembali terulang, tim secara rutin bekerja sama dengan Bawah Kendali Operasi (BKO) Pangkalan Utama Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (Lantamal) dan Komando Distrik Militer (Kodim), melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar mengenai keselamatan lingkungan akibat aksi illegal tersebut.
Hal tersebut sangat penting, sebab upaya preventif ini harus dilakukan atas kesadaran dan kerja sama dengan warga sekitar selaku pihak yang tinggal di sekitar tempat kejadian. Selain itu ini juga sebagai bentuk penyampaian keprihatinan, mengingat aksi ini bukan yang pertama terjadi.