Keracunan Massal di Tulungagung, 1 Orang Meninggal

Keracunan Massal di Tulungagung, 1 Orang Meninggal
Ilustrasi meninggal dunia. (Image by soumen82hazra from Pixabay)

SEAToday.com, Jakarta - Keracunan massal usai makan nasi hajatan terjadi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Dalam keracunan massal tersebut, belasan orang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit usai makan nasi berkat yang dibawa warga dari acara hajatan di Desa Dayu, Kabupaten Blitar.

Diketahui, korban tersebut meninggal pada Minggu (22/9) pagi, usai menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Korban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.

Saat ini, kondisi para korban yang dirawat sudah mulai membaik. Tujuh orang masih menjalani rawat inap, sementara belasan lainnya susah boleh pulang dan menjalani rawat jalan.

Polisi dan dinas kesehatan setempat masih melakukan pendataan terhadap korban lain yang mengonsumsi nasi berkat tersebut.

Peristiwa keracunan massal ini bermula dari dari serombongan warga Dusun Pasir, Desa Junjung yang mengikuti kegiatan hajatan keluarga di rumah kerabat mereka di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Blitar pada Jumat (20/9) sore.

Setelah itu, mereka pulang dari hajatan dengan membawa nasi berkat hajatan sebanyak 20 paket, yang dibagikan kepada 20 keluarga di Desa Junjung.

Beberapa jam setelah mengonsumsi nasi hajatan ini, warga mulai mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah hingga diare.

Belasan warga pun dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis.

Polisi dan tim medis yang mendapati situasi kedaruratan medis ini kemudian melakukan mitigasi kesehatan. Sampel makanan berkat hajatan yang diduga menjadi penyebab keracunan diambil dan dikirim ke laboratorium kesehatan di Surabaya.

Namun informasi sementara, kasus keracunan hanya dialami rombongan warga Desa Junjung yang ikut makan nasi hajatan.

Sementara warga Desa Dayu Kecamatan Nglegok yang juga ikut acara hajatan dan makan nasi berkat yang sama, tidak ada laporan kejadian keracunan.