• Jumat, 20 September 2024

Apa itu Mpox dan Bagaimana Mencegahnya?

Apa itu Mpox dan Bagaimana Mencegahnya?
Ilustrasi Monkeypox, Mpox, Cacar Monyet (Image by Pete Linforth from Pixabay)

SEAToday.com, Jakarta - MonkeyPox (Mpox) yang merupakan penyakit akibat virus monkeypox masih menjadi pembahasan yang ramai. Hal ini menjadi kekhawatiran untuk menjadi the next pandemi yang membuat masyarakat takut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Mpox atau cacar monyet sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global, setelah wabah infeksi virus tersebut di Republik Demokratik Kongo menyebar ke negara-negara tetangga.

Penetapan status darurat ini dirilis pada 14 Agustus lalu. Peringatan ini merupakan kedua kalinya WHO mengeluarkan peringatan serupa dalam dua tahun terakhir.

Wabah ini dipicu oleh varian baru virus mpox, clade 1b, yang menimbulkan kekhawatiran global karena penyebarannya yang cepat dan minimnya informasi mengenai jenis ini.

Apa itu Mpox?

Mpox adalah penyakit virus yang disebabkan oleh virus cacar monyet, spesies dari genus Orthopoxvirus. Penyakit itu dapat menular kepada manusia melalui kontak fisik dengan orang yang mengidap, bahan yang terkontaminasi, dan hewan yang terinfeksi.

Dilansir dari sebuah sumber, Mpox memiliki beberapa clade (varian) yang telah teridentifikasi dan dapat menimbulkan wabah yaitu clade Ia, clade Ib, dan clade IIb.

Clade Ia dan Ib memiliki manifestasi klinis yang lebih berat bila dibandingkan dengan clade II. Namun, mode transmisi clade Ib dan IIb, sebagian besar terjadi melalui kontak seksual.

Berbeda dengan clade Ia, sebagian besar penularan terjadi disebabkan zoonosis.

Awal mula penyebaran Mpox

Mpox yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, telah ada sejak 1958 ketika virus ini pertama kali terdeteksi pada monyet di Denmark.

Kasus pada manusia pertama dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada 1970. Pada saat itu, cacar monyet ditemukan pada anak laki-laki berusia 9 tahun.

Sejak itu terjadi wabah di Afrika Barat dan Tengah, di mana 11 negara melaporkan menemukan kasus itu. Virus itu ditularkan lewat kontak dekat dengan hewan terinfeksi yang kebanyakan pengerat atau berasal dari manusia.

Angka resmi dari WHO menunjukkan bahwa tahun ini terdapat hampir 8.000 kasus di DR Congo, termasuk 384 kematian yang hampir setengahnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Kemudian, pada tahun 2003 penyakit cacar monyet ditemukan di luar Afrika, yaitu Amerika Serikat (AS). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melaporkan 87 kasus.

Lonjakan kasus kemudian terjadi pada Mei 2022 di mana sejumlah kasus terdeteksi pada orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan perjalanan ke Afrika.

Pada 20 Mei, Inggris mencatat 20 kasus dan di tanggal yang sama, WHO melaporkan 80 kasus di seluruh dunia termasuk Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Portugal, Spanyol, dan Swedia.

Virus cacar monyet Mpox tercatat di Indonesia sejak 2022. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sudah ada 88 kasus konfirmasi Mpox sejak 2022 hingga Agustus 2024.

Indonesia melaporkan kasus mpox pertamanya pada Oktober 2022. Pada 13 Oktober 2023, Indonesia melaporkan kasus mpox lainnya setelah periode tanpa kasus, dan jumlah kasus terus meningkat sejak saat itu. Sepanjang tahun 2023, 72 kasus dikonfirmasi.

Peningkatan kasus ini direspons dengan pemantauan aktif dalam perawatan HIV/AIDS, dukungan, dan layanan pengobatan serta layanan konseling dan tes HIV, yang melibatkan jaringan populasi kunci

Ciri-ciri Mpox

Mpox sendiri merupakan penyakit yang dapat menular antar-manusia. Penularan terjadi melalui kontak fisik dengan pasien yang terinfeksi.

Mpox yang juga dikenal sebagai cacar monyet juga memiliki ciri-ciri yang mirip dengan gejala jenis cacar lainnya. Namun, perbedaannya hanya terletak pada pembengkakan kelenjar getah bening yang dipicu Mpox.

Berikut ciri-ciri gejala cacar monyet atau Mpox:

  1. Demam yang ditandai dengan suhu tubuh melebihi 38,5 derajat Celcius
  2. Sakit kepala
  3. Nyeri otot
  4. Pembengkakan kelenjar getah bening di area leher dan ketiak
  5. Rasa lelah
  6. Mengalami ruang dalam 1-3 hari setelah demam

Bagaimana penularannya?

Virus cacar monyet atau Mpox ini dapat menular dengan berbagai cara, termasuk dari manusia ke manusia sebagai penularan yang paling signifikan.

Penularan Mpox bisa terjadi lewat beberapa cara, antara lain:

  1. Kontak langsung, seperti berbagai peralatan makan, piring, handuk, dan tempat tidur.
  2. Percikan droplet saat melakukan tatap muka yang berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi.
  3. Melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan dan berganti-ganti
  4. Melalui saluran pernapasan saat berbicara, bernafas, batuk atau bersin
  5. Sentuhan dengan luka atau selaput lendir dari tangan yang menyentuh permukaan yang terinfeksi
  6. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi

Cara mencegah

Untuk mencegah penularan Mpox, masyarakat diimbau untuk membatasi kontak dengan suspek atau orang yang sudah terkonfirmasi Mpox.

Agar terhindar dari Mpox, masyarakat dapat melakukan pencegahan dengan beberapa cara berikut.

  1. Hindari melakukan hubungan intim dengan banyak pasangan dan berganti-ganti
  2. Melakukan vaksinasi dengan Vaksin Jynneous 
  3. Mengetahui jenis aktivitas berisiko tinggi seperi pesta atau kelab yang rentan bersentuhan kulit
  4. Hindari kontak kulit dengan seseorang yang memiliki masalah kulit seperti ruam
  5. Cuci tangan sesering mungkin

Selain itu, masyarakat tetaplah diimbau untuk selalu memakai masker terutama ketika berada di luar untuk menjaga agar terhindar dari penularan Mpox.

Share
Berita Terkini
14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

262 Orang Meninggal Akibat Topan Yagi di Vietnam

Media Vietnam melaporkan 29 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat topan Yagi, menambah total korban tewas akibat topan tersebut di Vietnam menjadi 262 orang.

Australia akan Batasi Akses Anak ke Sosial Media

Pemerintah Australia, Selasa (10/9) menyatakan jika tahun ini akan mengesahkan undang-undang tentang usia minimum bagi anak-anak untuk mengakses media sosial.

64 Meninggal, Ratusan Terluka akibat Topan Super Yagi Melanda Vie...

Jumlah korban meninggal di Vietnam meningkat menjadi sedikitnya 64 orang, Senin (9/9), sementara ratusan orang lainnya terluka akibat topan super Yagi yang melanda dan menyebabkan banjir serta tanah longsor.

Peneliti BRIN Publikasikan Spesies Baru Endemik Indonesia Anggrek...

Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempublikasikan temuan tanaman anggrek spesies baru dari pulau Sulawesi yang dikenal masyarakat sebagai Anggrek Kuku Macan.

Trending Topic
Trending Topic
Trending
Trending
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Ghisca Debora Berniat Meraup Untung Rp250 Ribu per Tiket dari Pen...

Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket Coldplay, meraup keuntungan sebesar Rp250.000 per tiket.

Ketua KPK Firli Bahuri Ditetapkan sebagai Tersangka

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.