• Kamis, 19 September 2024

Anak Saksikan KDRT di Rumah, Ini Dampaknya!

Anak Saksikan KDRT di Rumah, Ini Dampaknya!
Ilustrasi. Dampak anak saksikan KDRT di rumah. (dok: Pinterest)

SEAToday.com, Jakarta - Kekerasan rumah tangga atau KDRT merupakan kasus yang kerap terjadi pada pasangan khususnya istri. KDRT  kerap terjadi di rumah dan tak jarang anak-anak dapat menyaksikan tindak kekerasan dari orang tuanya tersebut. Hal ini akan berdampak buruk bagi anak.

Dilansir dari laman DP3AK Provinsi Jawa Timur, secara umum, anak yang salah satu orang tuanya merupakan korban KDRT akan merasa takut dan cemas sepanjang hidupnya. Kecemasan disebabkan karena meraka selalu merasa waspada dan berjaga-jaga dengan kemungkinan hal tersebut akan terjadi kembali.

Berikut dampak ketika anak melihat KDRT di rumah dilansir dari berbagai sumber:

1. Gangguan kecemasan

Kemungkinan besar anak-anak akan merasakan kegelisahan jika mereka selalu dikelilingi kekerasan yang dilakukan salah satu orang tua terhadap orang tua lainnya.

Anak-anak ini akan hidup dalam keadaan tidak berdaya ketika serangan fisik atau verbal terjadi lagi di rumah. Hal ini dapat menimbulkan rasa cemas yang terus-menerus.

2. Gangguan stress pasca trauma

Akan muncul gangguan-gangguan psikologis, seperti perubahan pola tidur, kemarahan, mudah tersinggung, kesulitan berkonsentrasi, dan anak-anak akan mudah terbayang-bayang bentuk kekerasan yang pernah dilihatnya.

Hal ini pun akan menjadi pengalaman yang sangat traumatis bagi anak.

3. Masalah mental

Anak yang menyaksikan KDRT dapat merasa kehilangan rasa aman dan kurang percaya diri.

Hal ini karena menyaksikan KDRT adalah hal yang bersifat traumatis bagi anak. Mereka cenderung merasa stres, depresi, cemas, dan takut. 

Mereka merasa kehilangan rasa aman, karena ayahnya menyakiti ibunya. Sedangkan sang ibu menderita kekerasan dari ayahnya. Hal ini membuat sang anak merasa kehilangan tempat berlindung. 

4. Gangguan hubungan sosial

Anak-anak yang menyaksikan KDRT seringkali memiliki kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat.

Mereka mungkin menjadi tertutup, sulit mempercayai orang lain, atau mengalami kesulitan dalam menjalin pertemanan.

Selain itu, mereka juga bisa menunjukkan perilaku menarik diri dari lingkungan sosial.

5. Muncul perilaku agresif

Ketika menyaksikan KDRT, mereka cenderung bertindak reaktif terhadap situasi yang ada. Anak remaja akan mudah terlibat perkelahian, bolos sekolah, atau mencoba-coba obat-obatan dan alkohol.

Para remaja ini juga besar kemungkinannya untuk bermasalah secara hukum.

Mereka mungkin meniru perilaku kasar yang mereka saksikan, sehingga meningkatkan risiko mereka untuk terlibat dalam tindakan kekerasan di kemudian hari, baik sebagai pelaku maupun korban.

 

 

Share
Berita Terkini
14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

262 Orang Meninggal Akibat Topan Yagi di Vietnam

Media Vietnam melaporkan 29 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat topan Yagi, menambah total korban tewas akibat topan tersebut di Vietnam menjadi 262 orang.

Australia akan Batasi Akses Anak ke Sosial Media

Pemerintah Australia, Selasa (10/9) menyatakan jika tahun ini akan mengesahkan undang-undang tentang usia minimum bagi anak-anak untuk mengakses media sosial.

64 Meninggal, Ratusan Terluka akibat Topan Super Yagi Melanda Vie...

Jumlah korban meninggal di Vietnam meningkat menjadi sedikitnya 64 orang, Senin (9/9), sementara ratusan orang lainnya terluka akibat topan super Yagi yang melanda dan menyebabkan banjir serta tanah longsor.

Peneliti BRIN Publikasikan Spesies Baru Endemik Indonesia Anggrek...

Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempublikasikan temuan tanaman anggrek spesies baru dari pulau Sulawesi yang dikenal masyarakat sebagai Anggrek Kuku Macan.

Trending Topic
Trending Topic
Trending
Trending
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Ghisca Debora Berniat Meraup Untung Rp250 Ribu per Tiket dari Pen...

Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket Coldplay, meraup keuntungan sebesar Rp250.000 per tiket.

Ketua KPK Firli Bahuri Ditetapkan sebagai Tersangka

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.