• Minggu, 22 September 2024

Gelar Haji Hanya Ada di Indonesia, Warisan Belanda untuk Tandai Pemberontak

Gelar Haji Hanya Ada di Indonesia, Warisan Belanda untuk Tandai Pemberontak
Jemaah Haji Memadati Area Sekitar Kabah. Photo: kemenag.go.id

SEAToday.com, Jakarta - Pemberian gelar 'haji' atau 'hajjah' untuk setiap jamaah yang baru kembali dari Tanah Suci masih menjadi tradisi yang dilestarikan hingga kini di Indonesia.

Gelar ini disematkan di depan nama jamaah haji tersebut dan kerap kali dipakai oleh banyak orang sebagai nama tambahan.

Pemberian gelar haji sendiri bermula dari zaman kolonial Belanda yang mulai digunakan pada tahun 1916. Pemberian gelar ini digagas oleh para penjajah Belanda untuk memberikan tanda atau simbol kepada setiap masyarakat Indonesia yang kembali dari Tanah Suci.

Tanda atau simbol yang diberikan Belanda ini sendiri berkaitan dengan pemberontakan gerakan Islam yang kerap berkonflik dengan Belanda saat itu.

Berbagai tokoh besar seperti KH Ahmad Dahlan pun merupakan jamaah haji yang setelah kepulangannya ke tanah air mendirikan organisasi Islam bernama Muhammadiyah.

Tokoh lainnya yang juga mendorong pergerakan Islam di tanah air pasca melaksanakan haji adalah KH Hasyim Asyari. Ia mendirikan Nahdlatul Ulama pasca tiba di tanah air. 

Munculnya pergerakan Islam yang menimbulkan pemberontakan kepada kolonialisme pun membuat Belanda khawatir.

Hal ini membuat Belanda menginisiasi pemberian gelar haji bagi setiap rakyat Indonesia yang kembali dari ibadah haji agar mudah mengenali mereka jika terjadi pemberontakan.

Selain itu, kebanyakan orang yang kembali dari ibadah haji saat itu dianggap sebagai orang suci, sehingga pendapat mereka lebih didengarkan.

Fakta ini pun menambah kekhawatiran Belanda karena menduga akan muncul gerakan Islam lainnya yang siap mendobrak kolonialisme saat itu.

Namun ternyata, pemberian gelar haji ini hanya berlaku di Indonesia. Tidak ada pemberian gelar haji di negara lain, khususnya Timur Tengah setelah masyarakatnya melakukan keberangkatan haji.

Share
Berita Terkini
14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

262 Orang Meninggal Akibat Topan Yagi di Vietnam

Media Vietnam melaporkan 29 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat topan Yagi, menambah total korban tewas akibat topan tersebut di Vietnam menjadi 262 orang.

Australia akan Batasi Akses Anak ke Sosial Media

Pemerintah Australia, Selasa (10/9) menyatakan jika tahun ini akan mengesahkan undang-undang tentang usia minimum bagi anak-anak untuk mengakses media sosial.

64 Meninggal, Ratusan Terluka akibat Topan Super Yagi Melanda Vie...

Jumlah korban meninggal di Vietnam meningkat menjadi sedikitnya 64 orang, Senin (9/9), sementara ratusan orang lainnya terluka akibat topan super Yagi yang melanda dan menyebabkan banjir serta tanah longsor.

Peneliti BRIN Publikasikan Spesies Baru Endemik Indonesia Anggrek...

Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempublikasikan temuan tanaman anggrek spesies baru dari pulau Sulawesi yang dikenal masyarakat sebagai Anggrek Kuku Macan.

Trending Topic
Trending Topic
Trending
Trending
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Ghisca Debora Berniat Meraup Untung Rp250 Ribu per Tiket dari Pen...

Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket Coldplay, meraup keuntungan sebesar Rp250.000 per tiket.

Ketua KPK Firli Bahuri Ditetapkan sebagai Tersangka

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.