NEWS
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng pada 11-13 April

SEAToday.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada 11-13 April 2025.
"Berdasarkan informasi dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stamet (Stasiun Meteorologi) Ahmad Yani Semarang siang ini, ada tiga faktor yang berpotensi menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, Kamis (10/4).
Adapun sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada Jumat (11/4) hari ini, yaitu Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten.
Kemudian, Kota Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Temanggung, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Sementara pada Sabtu (12/4), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Klaten, Wonogiri.
Lalu, Karanganyar, Sragen, Blora, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Sedangkan pada Minggu (13/4), sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar.
Ada juga Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Temanggung, Kabupaten/Kota Semarang, Kota Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Pemalang, Kabupaten/Kota Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Terkait kondisi tersebut, masyarakat pun diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada tanggal 11-13 April 2025.
Cuaca ekstrem ini pun dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.