Gunung Semeru Kembali Erupsi Rabu Pagi, Letusan hingga 1.000 Meter

Gunung Semeru Kembali Erupsi Rabu Pagi, Letusan hingga 1.000 Meter
Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 1 km di atas puncak pada Rabu (12/3/2025) pagi. (dok: ANTARA/HO-PVMBG)

SEAToday.com, Jakarta - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak pada Rabu (12/3) pagi.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu 12 Maret 2025 pukul 05.49 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi, Rabu (13/3), dilansir Antara.

Kolom abu pun teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 126 detik.

Berdasarkan catatan petugas, Gunung Semeru sudah erupsi sebanyak lima kali pada Rabu sejak pukul 00.41 WIB hingga 06.00 WIB dengan tinggi letusan 500 meter hingga 1 kilometer di atas puncak.

Akan tetapi, aktivitas erupsi gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur (Jatim) ini tidak berdampak dan mempengaruhi aktivitas warga yang berada di lereng Gunung Semeru.

Ini pun membuat masyarakat di sekitar lereng tetap dapat beraktivitas normal seperti biasanya.

Adapun sejumlah rekomendasi yang diberikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait dengan status waspada Gunung Semeru.

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.