SEAToday.com, Jakarta - Edufarmers International bersama Pemuda Tani Indonesia menggelar acara “Agrinnovation Conference 2025” yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta, Sabtu (22/2/2025).

Dalam konferensi ini, tema yang diangkat yaitu “Teknologi & Tren Terkini dalam Pertanian” dengan berfokus pada bagaimana inovasi, kebijakan, dan kolaborasi lintas sektor dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

Konferensi ini bertujuan untuk menginspirasi dan menghubungkan seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian Indonesia.

Tidak hanya itu, juga untuk merangkul kaum muda dan perempuan, serta memberdayakan ekosistem pertanian, serta menyoroti inovasi dan mengembangkan teknologi melalui transformasi digital.

Terdapat berbagai agenda kegiatan yang dilakukan mulai dari Diskusi Panel, Gelar Wicara, hingga Diskusi Interaktif. Selain itu, pengunjung yang datang juga bisa melihat berbagai pameran dari banyak sektor agrikultur.

Konferensi ini pun menghadirkan 35 pembicara dari para expert untuk mengisi berbagai sesi diskusi mengenai agrikultur.

Turut hadir juga dalam acara ini Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Laksamana Madya TNI (Purn) Dr. Didit Herdiawan, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, juga Wakil Ketua Komisi IV DPR dan Ketua Umum Pemuda Tani Budisatrio Djiwandono.

Budisatrio mengatakan salah satu komponen penting untuk menyukseskan dunia pertanian adalah masalah modal.

"Kita harus bimbing para petani mendapat modal yang baik, tetapi juga mendapat edukasi bagaimana cara mengolah itu supaya bisa menjalankan sebuah usaha pertanian berkelanjutan dan usah pertanian yang menguntungkan bagi petani," ujar Budisatrio Djiwandono dalam sambutannya di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/2).

Rachmat Pambudy dalam sambutannya yang mewakili Presiden Prabowo Subianto mengatakan pertanian Indonesia membutuhkan kemajuan yang cepat.

"Kemajuan yang cepat hanya bisa diawali dengan inovasi yang disebarkan sangat luas," ujar Rachmat Pambudy, Sabtu (22/2).

Beberapa sesi diskusi yang dihadirkan seperti “Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8% melalui Program Makan Bergizi Gratis.” Pada sesi ini hadir pembicara yaitu Arief Prasetyo Adi selaku Kepala Badan Pangan Nasional dan Dadan Hindayana selaku Kepala Badan Gizi Nasional.

"Program Makan Bergizi Gratis dapat meningkatkan pendapatan bagi para petani dan usaha kecil dan menengah karena mereka dapat menciptakan permintaan yang stabil dan konstan,” ujar Dadan Hindayani, Sabtu (22/2).

Selaras dengan Dadan, Arief Prasetyo juga menyebut program Makan Bergizi akan sangat meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Kami sedang mengembangkan strategi untuk memastikan pasokan bahan baku lokal yang cukup, sehingga mengurangi ketergantungan Indonesia pada produk impor,” ujar Arief Prasetyo Hadi, Sabtu (22/2).

Ada juga sesi “Dari Rumput ke Gelas: Mampukah Indonesia Mempercepat Peningkatan Produksi Susu Domestik?” bersama Agung Suganda selaku Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dan Epi Taufik selalu Tim Ahli Kementerian Pertanian dan Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional.

Sesi ini pun membahas mengenai bagaimana memperkuat kesejahteraan peternak lokal dan menciptakan ekosistem industri susu berkelanjutan di Indonesia.

“Saya mengajak para pemuda tani untuk mulai dan mau terlibat terkait upaha meningkatkan produksi susu segar nasional,” ujar Agung Suganda, Sabtu (22/2).

Acara ini pun diharapkan bisa menawarkan berbagai manfaat dan mempertemukan berbagai pelaku industri agrikultur untuk mendorong terciptanya kolaborasi yang berkontribusi mewujudkan keberlanjutan agrikultur di Indonesia.