NEWS
Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik ke Level IV Awas

SEAToday.com, Jakarta - Status Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) naik ke Level IV (Awas) pada Kamis (13/2/2025).
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status gunung ini setelah terdeteksi mengalami 987 gempa hembusan dalam lebih dari seminggu terakhir.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan kondisi kegempaan yang meningkat mengindikasikan adanya pergerakan fluida ataupun pelepasan gas dari magma yang mengisi rekahan cenderung meningkat, dan rapat pada kedalaman yang dangkal yang bergerak ke arah permukaan.
Pada medio 3-13 Februari, Badan Geologi mendeteksi Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami 43 kali gempa letusan, 987 kali gempa hembusan, 388 kali harmonik, 17 kali gempa vulkanik dangkal, 267 kali gempa vulkanik dalam, 57 kali gempa tektonik lokal, 247 kali gempa tektonik jauh, delapan kali gempa getaran banjir, tiga kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1,4-7,4 mm, yang dominan 4,4 mm.
Aktivitas kegempaan vulkanik itu pun melonjak signifikan dibandingkan pengamatan petugas pos pemantauan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur medio 23-31 Januari 2025.
Wafid menyebut bahwa pada periode gempa hembusan yang mengalami kenaikan tersebut mengindikasikan tekanan dari dalam mulai meningkat.
Didapati juga kemunculan asap kawah atau solfatara yang disebabkan adanya zona alterasi atau zona lemah. Area ini berpotensi menjadi directed blast atau erupsi langsung yang searah, yakni ke arah barat laut-timur laut dari Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Meningkatnya status Gunung Lewotobi Laki-Laki membuat masyarakat ataupun wisatawan di Flores Timur diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-Laki berstatus Level III (Siaga) yang ditetapkan pada 24 Desember 2024.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki–Laki ataupun wisatawan diharapkan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral barat daya-timur laut sejauh 7 kilometer.
Selain itu, masyarakat juga diminta mengikuti setiap panduan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Flores Timur untuk mitigasi dampak bencana geo-hidrometeorologi seperti banjir lahar dingin sebagai dampak terusan erupsi Gunung Lewotobi ketika dilanda hujan.
Adapun beberapa kawasan yang cukup berisiko terdampak banjir lahar seperti kawasan Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawakote. Ini karena kawasan ini beririsan langsung dengan aliran sungai Gunung Lewotobi.