• Kamis, 14 November 2024

Pemerintah Beri Dana Tunggu Hunian Rp3 Juta untuk Rumah Korban Lewotobi yang Rusak Berat

Pemerintah Beri Dana Tunggu Hunian Rp3 Juta untuk Rumah Korban Lewotobi yang Rusak Berat
Kepala BNPB Suharyanto (kiri), Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (kanan) dalam konferensi pers penanganan korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (12/11/2024). (dok: ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

SEAToday.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan pihaknya akan memberi dana tunggu hunian bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang rumahnya mengalami rusak berat.

"Dana tunggu hunian kita berikan bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat, mereka kan enggak mungkin tinggal di pengungsian, mereka misalnya menumpang di rumah saudara, mengontrak," ujar Suharyanto, Selasa (13/11/2024).

Dana tunggu hunian yang akan diberikan sebesar Rp500.000 per KK di kali enam bulan atau total Rp3 juta rupiah.

Dana tunggu tersebut diberikan dalam waktu enam bulan dengan perkiraan rumah bencana sudah selesai dibangun oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

"Bapak Menteri PKP berasumsi kalau enam bulan sudah jadi semua itu, jadi relokasi itu sementara, kami sampaikan ke Pak Menteri ada 2.700 unit rumah," ujarnya.

Ia menyebut bahwa berdasarkan pengalaman membangun rumah bencana di Semeru, terdapat 1.951 rumah yang dibangun oleh Kementerian Perumahan Rakyat dan selesai dalam waktu kurang dari setahun atau dalam waktu 135 hari.

Sementara itu, pemilihan dan penentuan relokasi rumah tidak dipaksa dan mengedepankan dialog bersama masyarakat.

"Itu tidak ada siapapun yang bisa memaksa karena kita negara merdeka, jadi kita dialog, kalau misalnya pengungsi tidak mau ke tempat atau titik yang sudah disediakan, dan kebetulan punya tanah di tempat lain misalnya, nanti Pak Menteri PKP akan bangunkan, atau BNPB yang bangunkan," ucapnya.

Selaras dengan hal tersebut, Menteri PKP Maruarar Sirait juga menegaskan proses relokasi tempat tinggal bagi warga yang rumahnya rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mengedepankan dialog bersama.

"Ini sifatnya terserah masyarakat, jadi tidak ada yang dipaksa, kita kan memang sudah terbiasa pola begini, masyarakat dalam keadaan seperti itu, tentu polanya harus menghargai, mendengar, jadi diajak bicara baik-baik," ujar Maruarar Sirait.

Ia menegaskan dalam pembangunan rumah bencana yang paling penting yaitu memastikan lokasinya aman atau dalam kasus Gunung Lewotobi Laki-laki yaitu dalam radius 10-12 km dari gunung.

Tidak hanya itu, variabel penting lainnya yaitu bagaimana lokasi tersebut dekat dengan tempat pekerjaan.

"Tadi juga ada alternatif, mungkin mereka mau ke tempat lain atau saudara, atau punya tanah di mana, itulah proses dialog yang harus selalu dilakukan dalam mengelola situasi seperti ini," pungkasnya.

Share
Berita Terkini
Presiden Prabowo Subianto Bertemu Presiden Joe Biden Menandai Hubungan Bilateral ke-75 Antara Indonesia-AS

Presiden Prabowo Subianto Bertemu Presiden Joe Biden Menandai Hubungan Bilateral ke-75 Antara Indone...

Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92 Saat Hujan Deras, Sej...

Kecelakaan yang melibatkan lebih dari 10 kendaraan ini terjadi pada pukul 15.20 WIB, di jalur arah Jakarta dari Bandung.

Presiden Prabowo Saksikan Pengusaha RI-China Teken Kesepakatan Bi...

Presiden Prabowo Subianto menyaksikan tanda tangan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan Indonesia dan China dengan nilai mencapai 10,07 miliar dolar AS.

Usung Konsep Ramah Lingkungan, SEA Today Golf Day ke-2 Kembali Ha...

Mengusung konsep “green” atau ramah lingkungan, SEA TODAY Golf Day yang ke-2 akan digelar pada Sabtu (9/11/2024) di Rainbow Hills Golf Club.

Komisi VI DPR Geram Apple Minta Tax Holiday 50 Tahun

Isu pelarangan perangkat ponsel terbaru dari Apple, iPhone 16, menjadi salah satu topik yang disorot Komisi VI DPR dalam Rapat Kerja.

Trending Topic
Trending Topic
Trending
Trending
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Kronologi Kasus Guru Honorer Ibu Supriyani yang Viral, Kini Ditan...

Kasus guru honorer ibu Supriyani yang dituding melakukan pemukulan pada siswanya, kini ditangguhkan penahanannya.

Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Diduga aki...

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengatakan bahwa tabrakan beruntun di Tol Cipularang Kilometer (KM) 92, Kabupaten Purwakarta, Senin, 11 November 2024, diduga dipicu truk bermuatan berat yang mengalami rem blong sehi...