BNN Ungkap Ada Lebih dari 900 Kampung Narkoba di Indonesia

BNN Ungkap Ada Lebih dari 900 Kampung Narkoba di Indonesia
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Marthinus Hukom (tengah) bersama Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada (kiri) menunjukkan barang bukti dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (1/10/2024). (dok: ANTARA/Nadia Putri Rahmani)

SEAToday.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Marthinus Hukom mengungkapkan terdapat lebih dari 900 kampung narkoba di Indonesia.

"Kampung-kampung narkoba yang BNN identifikasi itu jumlahnya lebih dari 900 kampung, dan kami sedang concern ke situ," kata Komjen Pol. Marthinus Hukom, Jumat (1/11/2024) dilansir Antara.

Kampung narkoba ini muncul karena adanya permasalahan sosial yang dilatarbelakangi oleh ekonomi.

Permasalahan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh bandar narkoba untuk mencengkeramkan kehidupan warga kampung setempat sehingga bergantung pada bandar untuk bertahan hidup.

Sementara, jenis hubungan yang terjadi antara bandar dan masyarakat di kampung narkoba adalah patron-klien serta hubungan inti dan cangkang.

"Patron itu bandarnya, klien adalah masyarakat di situ. Apa yang diperintahkan patron ke klien akan diikuti. Kenapa terjadi? Karena ada hubungan simbiosis mutualisme atau saling memberikan keuntungan," jelasnya.

Sedangkan, hubungan inti dan cangkang adalah bandar menjadi inti dan masyarakat menjadi cangkang atau yang melindungi.

"Makanya, tidak aneh kalau Polri atau BNN masuk ke kampung situ, dikeroyok," ujarnya.

Kini, berbagai langkah sedang dilakukan oleh pihaknya agar dapat memisahkan bandar atau patron dengan kliennya atau masyarakat. Salah satunya dengan menangkap bandar yang menguasai suatu kampung narkoba.

Selain itu, dilakukan juga pendekatan secara sosial, ekonomi, maupun psikologi serta memberikan rehabilitasi kepada para pengguna.

"Ke depan, dengan Astacita Presiden RI, kami akan mengoptimalkan kembali serta menguatkan kembali pusat-pusat rehabilitasi supaya dapat menjangkau masyarakat dengan maksimal," katanya.

Diketahui, salah satu misi Astacita Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka adalah memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.

Bareskrim Polri juga turut berkolaborasi dengan BNN dalam upaya pemberantasan kampung narkoba.

Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada mengatakan bahwa Bareskrim memiliki target untuk memberantas seluruh kampung-kampung narkoba di berbagai daerah dalam kurun waktu 100 hari mendatang.