• Selasa, 17 September 2024

Pencegahan Virus Mpox di Afrika Terkendala Dana

Pencegahan Virus Mpox di Afrika Terkendala Dana
WHO Luncurkan Rencana Strategis Global untuk Hadapi Mpox. (Foto: WHO)

SEAToday.com, Jakarta - Afrika salah satu benua yang saat ini terpapar wabah cacar monyet atau monkeypox yang sangat berbahaya. Sampai saat ini, Afrika masih terus berupaya untuk mengatasi wabah yang semakin melonjak di setiap harinya.

Dilansir dari Reuters, seorang pejabat senior dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa Centres for Disease Control and Prevention/AFC) pada Rabu (28/8) menyampaikan bahwa Afrika baru saja menerima dana kurang dari 10% dari sekitar $245 juta yang dibutuhkan untuk mencegah wabah tersebut. 

Keterbatasan anggaran yang cukup signifikan ini dapat menghambat pelaksanaan langkah-langkah pengendalian wabah secara efektif. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap hal tersebut dianggap sebagai keadaan darurat kesehatan global pada pertengahan Agustus, setelah jenis baru mulai berkembang biak dari Republik Demokratik Kongo ke negara-negara tetangganya.

Di sisi lain, kepala staf CDC Afrika telah menyusun anggaran dalam menentukan jumlah dana yang tersedia untuk menghadapi cacar air serta sumber daya yang dibutuhkan untuk memobilisasi masalah ini.

"Kami telah sampai pada perkiraan pertama sebesar $245 juta," kata Kepala Staf CDC Afrika, Ngashi Ngongo, dalam pertemuan WHO di ibukota Republik Kongo, Brazzaville.

Sementara itu, Pemerintah Republik Demokratik Kongo juga telah berkomitmen untuk memberikan $10 juta sebagai upaya dalam mendukung pencegahan wabah ini. Ada pun, Uni Afrika yang telah menyetujui $10,4 juta untuk disumbangkan. 

Namun, hingga saat ini belum diketahui jadwal pasti terkait vaksin yang akan sampai ke Republik Demokratik Kongo, salah satu negara yang paling terdampak oleh virus ini.

 

Share
Berita Terkini
262 Orang Meninggal Akibat Topan Yagi di Vietnam

262 Orang Meninggal Akibat Topan Yagi di Vietnam

Australia akan Batasi Akses Anak ke Sosial Media

Pemerintah Australia, Selasa (10/9) menyatakan jika tahun ini akan mengesahkan undang-undang tentang usia minimum bagi anak-anak untuk mengakses media sosial.

64 Meninggal, Ratusan Terluka akibat Topan Super Yagi Melanda Vie...

Jumlah korban meninggal di Vietnam meningkat menjadi sedikitnya 64 orang, Senin (9/9), sementara ratusan orang lainnya terluka akibat topan super Yagi yang melanda dan menyebabkan banjir serta tanah longsor.

Peneliti BRIN Publikasikan Spesies Baru Endemik Indonesia Anggrek...

Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempublikasikan temuan tanaman anggrek spesies baru dari pulau Sulawesi yang dikenal masyarakat sebagai Anggrek Kuku Macan.

Korea Selatan Membuka Penyelidikan Terhadap Telegram Terkait Porn...

Pada hari Senin (2/9), polisi Korea Selatan mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan investigasi terhadap platform perpesanan terenkripsi Telegram

Trending Topic
Trending Topic
Trending
Trending
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Ghisca Debora Berniat Meraup Untung Rp250 Ribu per Tiket dari Pen...

Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket Coldplay, meraup keuntungan sebesar Rp250.000 per tiket.

Ketua KPK Firli Bahuri Ditetapkan sebagai Tersangka

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.