NEWS
Korea Selatan Peringatkan Bahaya AI untuk Demokrasi

Ilustrasi Korea Selatan (Shutterstock)
SEAToday.com, Seoul - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol peringatkan bahaya Artificial Intelligence (AI) dapat mengancam demokrasi dengan persebaran berita palsu dan disinformasi. Ia menyampaikan hal tersebut pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Demokrasi yang ketiga di Seoul pada Senin (18/3/2024).
“Berita palsu dan disinformasi berdasarkan AI dan teknologi digital tidak hanya melanggar kebebasan individu dan hak asasi manusia tetapi juga mengancam sistem demokrasi,” kata Presiden Yoon dikutip dari Reuters.
KTT Demokrasi yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden ini dihadiri oleh 28 perwakilan negara. Indonesia yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi juga turut menyampaikan bahwa AI harusnya memperkuat demokrasi, bukan menjadi ancaman.
“AI bisa menjadi pedang bermata dua,” kata Menteri Retno, dikutip dari laman resmi Kemlu Republik Indonesia. Penting untuk meningkatkan literasi dan inovasi digital agar penyalahgunaan AI dapat dihindari.
Ancaman digital karena berkembangnya teknologi AI terhadap demokrasi negara ini menjadi agenda utama dari KTT di Seoul yang berlangsung tiga hari sejak 18-20 Maret 2024.
Penulis: Annisa Salsabilla