Pakar BRIN Sebut KAMAJAYA Telah Pediksi Tornado di Rancaekek

Pakar BRIN Sebut KAMAJAYA Telah Pediksi Tornado di Rancaekek
Logo Badan Riset dan INovasi Nasional (BRIN) (Sumber: BRIN)

SEAToday.com, Jakarta - Pakar cuaca dari Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, dalam unggahannya di X menyatakan ada prediksi dua di bulan Februari. 

Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia? KAMAJAYA sudah memprediksi "extreme event" 21 Februari 2023,” kata Erma dalam unggahan di akun X miliknya. 

Dua cuaca ekstrim yang dimaksud oleh Kajian Awal Musim Jangka Madya Wilayah Indonesia (KAMAJAYA) melalui Erma Yulihastin tersebut adalah banjir saat Pemilu (14/2/2024) dan tornado di Rancaekek (21/2/2024). Ia juga mengatakan BRIN akan merekonstruksi dan investigasi tornado yang terjadi di Rancaekek tersebut.

“Struktur tornado Rancaekek memiliki kemiripan sebesar 99,99% dengan tornado di Amerika Serikat,” ucap Erma Yulihastin pada akun X miliknya.

Di Indonesia sendiri, kasus puting beliung biasa terjadi dalam durasi 5-10 menit. Dalam kajian BRIN, angin puting beliung dengan kecepatan terkuat adalah 56 km/jam.

Kemarin Rabu (21/2/2024), tornado terjadi di Rancaekek dan menyapu sejumlah bangunan milik warga hingga tumbangnya berbagai pohon. BRIN meminta bantuan warga setempat untuk membagikan rekaman dari insiden tersebut untuk mempermudah proses investigasi dan rekonstruksi.

Penulis: Kalila Untsa