NEWS
Indonesia Buka Peluang Perpanjang Tim Medis Darurat di Myanmar

Gempa bumi bermagnitudo 7,7 mengguncang wilayah Sagaing, Myanmar pada Jumat (28/3). (dok: AP News)
SEAToday.com, Jakarta - Indonesia membuka peluang memperpanjang masa tugas medis darurat (Emergency Medical Team/EMT) di Naypyitaw, Myanmar usai negara tersebut dilanda gempa 7,7 magnitudo.
"Apabila Kementerian Kesehatan Myanmar menginginkan adanya keberlanjutan atau kerja sama antardua negara (Myanmar-Indonesia), ini dapat dibicarakan melalui jalur bilateral," kata Koordinator Tim Kemanusiaan Indonesia Ary lewat keterangan tertulis seperti yang diterima Antara.
Masa tugas EMT dijadwalkan 14 hari hingga Senin (21/4), dengan anggota terdiri dari netaga ahli kesehatan. Mereka bertugas membantu pelayanan medis di wilayah distrik Ottara, Naypyitaw yang terdampak gempa Jumat (28/3/2025) lalu.
Ary menyebut Menteri Kesehatan Myanmar Thet Khaing Win dan Gubernur Naypyitaw Than Tun Oo mengapresiasi keberadaan dan pelayanan tim EMT Indonesia. Selama masa tugasnya, pos tim EMT beroperasi dari pukul 08.30 hingga 16.30 waktu setempat setiap hari.
Pos tersebut berada di halaman 50 Bed Ottarathiri Hospital. Rata-rata jumlah pasein yang dilayani mencapai 315 orang per hari. Total hingga Minggu (20/4), sudah ada 660 pasien yang telah dibantu tim EMT Indonesia.
Lebih lanjut, Ary menyebut jika tak diperpanjang seluruh sarana dan prasarana rumah sakit lapangan milik EMT Indonesia akan diserahkan kepada pihak 50 Bed Ottarathiri Hospital. Penyerahan pun secara simbolis akan dilakukan dengan disaksikan oleh pejabat Kementerian Kesehatan Myanmar.
“Apa yang telah dilakukan di sini, pasti akan menjadi kenangan dan catatan yang indah bagi masyarakat Myanmar. Ini kenangan kebaikan rakyat Indonesia yang ditunjukkan melalui EMT dalam masa tanggap darurat pascagempa 7,7 magnitudo,” ujarnya.