AS Deportasi 104 Warga India Pakai Pesawat Militer

AS Deportasi 104 Warga India Pakai Pesawat Militer
Amerika Serikat melarang penjualan antivirus Kaspersky (Shutterstock)

SEAToday.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) telah mendeportasi setidaknya 104 warga negara India menggunakan pesawat militer per Selasa (4/2/2025) waktu setempat.

Informasi tersebut berdasarkan keterangan pejabat negara bagian Punjab, India. Dilansir dari CNN, AS menggunakan pesawat C-17 untuk mendeportasi para migran yang mayoritas berasal dari daerah Gujarat, Maharashtra, dan Punjab. 

Pesawat yang membawa para migran itu pun telah mendarat di barat daya kota Amritsar di wilayah Punjab. Penerbangan ke India itu merupakan penerbangan migran terpanjang dengan pesawat militer sejak Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS.

Trump sendiri diketahui memang menerapkan kebijakan yang sangat ketat terhadap para migran yang masuk ke AS. Program tersebut merupakan salah satu prioritas utama Trump sejak naik ke kekuasaan menggantikan Joe Biden.

Para imigran ini sebetulnya mengeluarkan uang yang tak sedikit untuk masuk ke AS. Akashdeep Singh misalnya, yang mengeluarkan sekitar 60 ribu dollar AS atau Rp900an juta untuk bisa masuk ke AS tujuh bulan lalu.

Dana tersebut diperoleh Akashdeep dari sang ayah yang menjual hampir 2/3 tanah mereka di India. “Orangtuanya senang dia tidak menghabiskan 10 tahun penjara dan kembali. Paling tidak dia kembali dalam keadaan hidup,” kata sepupu Akashdeep, Manriansat Singh.

Cerita seperti Akashdeep tidaklah asing di AS. Dalam empat tahun terakhir, warga negara India yang masuk ke AS secara ilegal meningkat drastis dari 8.027 pada tahun fiskal 2018 ke 2019 hingga 96.917 selama periode 2022 ke 2023.

Para imigran itu mayoritas berusia muda dan ingin mencari kehidupan yang lebih baik di AS. Mereka bahkan menempuh rute berbahaya via Amerika Latin hanya untuk mencapai perbatasan selatan AS.