NEWS
Politisi AS Batal Sidang usai Damai dengan Petugas Pemilu Georgia

SEAToday.com, Jakarta - Rudy Giuliani mencapai kesepakatan dengan dua petugas pemilu Georgia yang menjadi korban pencemaran nama baiknya, untuk menyelesaikan tuntutan senilai hampir $150 juta. Kesepakatan ini memungkinkan Giuliani mempertahankan rumah dan aset-aset berharganya.
Penyelesaian ini menandai akhir dari konflik panjang terkait pernyataan palsu Giuliani setelah pemilu presiden 2020, ketika ia bertindak sebagai pengacara Presiden Donald Trump saat itu.
Tanpa kesepakatan ini, Giuliani berisiko menghadapi persidangan dan kehilangan properti, termasuk kondominium di Florida senilai $3,5 juta yang ia klaim sebagai tempat tinggal utama, serta beberapa cincin juara World Series New York Yankees. Sengketa ini melibatkan klaim Ruby Freeman dan Shaye Moss atas harta tersebut dalam upaya penagihan utang.
“Empat tahun terakhir benar-benar terasa seperti mimpi buruk. Kami berjuang keras untuk memulihkan nama baik, reputasi, dan membuktikan bahwa kami tidak bersalah,” ujar Freeman dan Moss dalam pernyataan mereka. “Hari ini menjadi langkah penting dalam perjalanan kami. Kami telah mencapai kesepakatan yang memungkinkan Tuan Giuliani mempertahankan propertinya, dengan syarat ia memberikan kompensasi dan berjanji untuk tidak mencemarkan nama baik kami lagi.”
Freeman dan Moss berhasil memperoleh sejumlah aset berharga milik Giuliani melalui pengadilan, seperti apartemen mewahnya di Manhattan senilai $6 juta, belasan jam tangan eksklusif, perabotan, serta koleksi memorabilia bisbol.
Namun, upaya untuk mengamankan barang-barang tersebut mengalami kendala dalam beberapa bulan terakhir, meskipun pengadilan telah mengeluarkan berbagai perintah agar Giuliani menyerahkan aset-aset tersebut.
“Litigasi ini telah membawa kerugian bagi semua pihak yang terlibat. Seluruh kejadian ini sangat disayangkan,” ujar Giuliani. “Saya dan penggugat telah sepakat untuk tidak saling mencemarkan nama baik, dan saya mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.”
Dengan total kekayaan Giuliani yang diperkirakan mencapai $10 juta, termasuk properti miliknya, Moss dan Freeman kecil kemungkinan akan mendapatkan kembali keseluruhan $150 juta yang mereka menangkan. Namun, jutaan dolar tetap diperlukan untuk melunasi utang dasar yang telah disetujui pengadilan untuk ditagih dari Giuliani. Selain itu, pengacara Moss dan Freeman, yang bekerja secara pro bono, telah mengeluarkan puluhan ribu dolar untuk biaya hukum mereka, yang sebagian harus dibayar oleh Giuliani sesuai perintah pengadilan.
Di luar pengadilan pada hari Kamis, pengacara Giuliani, Joseph Cammarata, menolak memberikan detail tentang penyelesaian tersebut, termasuk apakah melibatkan uang. Ia juga enggan menjawab pertanyaan terkait apakah ada pihak lain yang membantu Giuliani, bahkan memotong pertanyaan reporter yang menyebut presiden terpilih. “Tidak ada komentar tentang presiden,” katanya. “Fokusnya adalah pada wali kota Amerika.”
Baru-baru ini, Donald Trump memposting di media sosial dengan pesan “SELAMATKAN RUDY!!!” sebagai bentuk dukungan.
Giuliani, yang kini berusia 80 tahun, mengaku menghadapi masalah kesehatan belakangan ini. Ia telah beberapa kali hadir di persidangan dan memberikan kesaksian di bawah sumpah dalam beberapa minggu terakhir. Meskipun demikian, hakim federal telah dua kali menyatakan Giuliani menghina pengadilan karena ketidakpatuhannya terhadap perintah.
Giuliani berencana menghadiri acara pelantikan kedua Donald Trump minggu depan. Pada Kamis pagi, sebelum sidangnya dimulai, ia mengunggah video di platform X yang menampilkan seekor anjing kecil memakai dasi di dekat air mancur di Klub Mar-a-Lago milik Trump. Dalam video tersebut, lagu “Don’t Worry, Be Happy” dimainkan, disertai teks, “Vinny senang berada di Mar-a-Lago, tapi ia siap menghabiskan lebih banyak waktu di Washington, D.C. selama empat tahun ke depan untuk mendukung Presiden favoritnya, Donald J. Trump!” dengan tambahan emoji bendera Amerika.
Penulis : Salvira Aulia