Belum Pulang ke Bumi, Nasib Astronot yang Terjebak di Luar Angkasa Memprihatinkan

Belum Pulang ke Bumi, Nasib Astronot yang Terjebak di Luar Angkasa Memprihatinkan
Ilustrasi astronot terjebak di luar angkasa dan sulit kembali ke bumi (Foto: Universitas 123)

SEAToday.com, Texas – Barry Wilmore dan Sunita Williams dua astronot kini terjebak di luar angkasa. Penyebabnya karena pesawat yang mereka tumpangi mengalami kendala teknis. Hal itu membuat para astronot asal NASA ini belum bisa kembali ke bumi dan kondisinya memprihatinkan.

Menurut informasi yang beredar Barry dan Sunita saat ini masih berada di Stasiun Luar Angkasa Nasional. Apabila NASA mencoba mengembalikan pesawat ruang angkasa Starliner ke bumi maka dua astronot kemungkinan akan berada di luar angka sampai tahun depan (2025).

NASA sudah memberikan pernyataan dan akan memutuskan nasib dua astronot malang itu pada akhir Agustus 2024 nanti, termasuk memutuskan apa yang NASA lakukan untuk memulangkan Barry dan Sunita.

Barry dan Sunita berlangkat ke Stasiun Luar Angkasa pada tanggal 5 Agustus 2024 lalu. Mereka seharusnya kembali ke bumi pada 13 Agustus 2024 atau berada di luar angkasa selama 8 hari.

Namun tiba-tiba Barry dan Sunita terjebak di stasiun luar angkasa langsung dalam upaya mendoro pesawat luar angkasa bisa turun dari orbit. Nasa sudah melakukan analisa data pendorong tidak perlu dalam mengambil keputusan. Pendoro sangat penting untuk menahan kapsul pada posisi yang tepat saat turun ke bumi.

Menurut laporan Al Jazeera diungkapkan NASA berusaha terus untuk menyelamatkan dua astronot tersebut cepat atau lambat. “Kami mencapai titik di mana pada minggu terakhir bulan Agustus kami benar-benar harus membuat keputusan, jika tidak lebih cepat,” bilang Ken Bowersox, administrator asosiasi Direktorat Misi Operasi Luar Angkasa NASA.\

Dalam upaya penyelamatan NASA juga perlu memutuskan apakah menggunakan kapal pesawat Starliner atau pesawat ruang angkasa dari SpaceX lainnya yang dimiliki konglomerat Eon Musk.

Semoga saja kondisi dua astronot dalam keadaan yang baik-baik saja. Para astronot kemungkinan masih kuat untuk bertahan hidup lantaran memiliki bahan makanan yang bisa mereka makan di luar angkasa. Tentu saja makanan-makanan yang tak sembarangan.