Satu Juta Rakyat Palestina Diprediksi Bisa Kelaparan Pada Bulan Juli 2024

Satu Juta Rakyat Palestina Diprediksi Bisa Kelaparan Pada Bulan Juli 2024
Rakyat Palestina Bisa Mengalami Kelaparan pada Bulan Juli 2024 (ANTARA/Xinhua)

SEAToday.com, Gaza – Kondisi warga Palestina semakin memprihatinkan dengan serangan militer Israel. Ketika mereka sedang mengungsi di kamp-kamp pengungsi malah Israel terus-menerus memborbardir pemukiman yang seharusnya aman dari serangan militer.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah memperingatkan belum lama ini bahwa ada satu juta warga Palestina diprediksi akan kelaparan akibat agresi militer Israel yang dilakukan sejak bulan Oktober 2023 lalu.

“Konflik di Gaza mendorong jutaan orang di ambang kelaparan. Hanya-hal-hal teknis yang dapat mencegah terjadinya kelaparan karena banyak orang sudah sekarat karena kelaparan,” tulis PBB dalam keterangan menjelang KTT G7 di Italia, sebagaimana dilansir dari CNN.

Martin Griffiths sebagai Wakil Sekjen Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths mengatakan kelaparan yang terjadi saat ini adalah momok yang sebenarnya bisa dicegah. Makanya para pemimpin dunia dalam hal ini pemimpin G7 harus dapat menggunakan wewenangnya untuk menghentikan kelaparan agar tak terjadi.

Termasuk apa yang terjadi di Gaza. Bukan tak mungkin kelaparan menyebabkan kematian warga Palestina karena kesulitan mendapatkan makanan. Untuk mencegah kelaparan melanda Gaza, banyak negara-negara yang mengumpulkan bantuan makanan untuk rakyat Palestina.

Namun menurut PBB bantuan kemanusiaan seperti itu memang bisa membantu namun bukan menjadi solusi yang paling baik adalah konflik bisa dicegah, dimana Israel harus menghentikan serangannya yang sudah banyak menyebabkan warga tak berdosa menjadi korban.

“Harus segera memanfaatkan kekuatan politik dan sumber daya keuangan mereka sehingga organisasi bantuan dapat menjangkau semua orang yang membutuhkan,” kata Griffiths yang meminta para negara G7 berpartisipasi untuk proses gencatan senjata di Gaza.

Griffiths menambahkan saat ini dunia harus berhenti memberikan makan mesin perang yang membuat warga sipil di Gaza kelaparan. “Sekarang saatnya untuk memprioritaskan diplomasi yang akan mengembalikan masa depan masyarakat - dan besok, G7 akan memimpin,” pungkas Griffiths dalam keterangannya.