• Senin, 23 September 2024

Kisah Tragis Warga Palestina yang Mengungsi dari Rafah ke Daerah Kumuh, Tak Mampu Beli Makan

Kisah Tragis Warga Palestina yang Mengungsi dari Rafah ke Daerah Kumuh, Tak Mampu Beli Makan
Warga Palestina terlihat di lokasi serangan udara Israel di sebuah kamp pengungsi dekat Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 27 Mei 2024. ANTARA/Xinhua-Rizek Abdeljawad/pri.

SEAToday.com, Rafah – Salah satu warga Palestina bernama Ahmed Arfan terpaksa meninggalkan kota Rafah di wilayah Gaza. Kondisi itu terjadi karena Rafah tak lagi jadi tempat yang aman untuk mengungsi dari serangan militer Israel.

Ahmed bersama enam orang anggota keluarganya mengungsi ke tempat baru di Khan Younis di Gaza bagian selatan. Ahmed tinggal di sebuah tenda sederhana. Karena tenda yang ia miliki hanya satu di tempat pengungsian membuat beberapa anggota keluarga yang lain terpaksa dititipkan ke tenda lainnya.

“Saya beberapa hari tidur di tempat terbuka,” katanya dilansir Antara. Lokasi tempat pengungsian yang baru berada di dekat tempat pembuangan sampah. Namun Ahmed tak memiliki pilihan lain untuk tetap berada di sana meski selalu mencium aroma busuk dari sampah-sampah.

“Kami menderita karena bau sampah. Nyamuk dan serangga mengganggu pada siang dan malam. Kami tidak memiliki pilihan karena banyak pengungsi disini dan tidak ada tempat lain bagi kami,” tambah Ahmed.

Sejak tanggal 7 Mei 2024 militer Israel memperluas operasinya dengan menyerang kawasan Rafah. Di Rafah terdapat sekitar 1,5 juta warga Palestina yang mengungsi. Rafah yang dianggap sebagai tempat aman karena ada kebutuhan hidup dan hunian berubah menjadi neraka. “Kami tidak menemukan apa-apa, penderitaan kami berlipat ganda,” seru Ahmed.

Mengungsi di kawasan yang kurang nyaman membuat Ahmed kini kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air dan makanan untuk keluarganya. Sebab harga-harga makanan sangat mahal sementara banyak pengungsi yang tak punya cukup uang.

Selain Ahmed, ada seorang warga Palestina lainnya yang mengungsi dari Rafah ke tempat lain di kawasan Deir al-Balah, Gaza Tengah. Wanita itu bernama Munira al-Sayed. Ia bersama anak-anaknya tidur di tenda milik kerabat. Suami Munira sudah meninggal karena serangan Israel.

Munira dan anak-anaknya juga kelaparan karena tak punya uang untuk membeli makanan. Dalam sehari ia hanya bisa makan satu kali sehari. Kondisi ini mempengaruhi kesehatan keluarganya.

Banyak sekali keluarga di Palestina yang hidup dalam ketidakpastian di tengah teror kejam Israel. Selain kelaparan para pengungsi juga merasakan kelangkaan air.

 

 

Share
Berita Terkini
14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

262 Orang Meninggal Akibat Topan Yagi di Vietnam

Media Vietnam melaporkan 29 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat topan Yagi, menambah total korban tewas akibat topan tersebut di Vietnam menjadi 262 orang.

Australia akan Batasi Akses Anak ke Sosial Media

Pemerintah Australia, Selasa (10/9) menyatakan jika tahun ini akan mengesahkan undang-undang tentang usia minimum bagi anak-anak untuk mengakses media sosial.

64 Meninggal, Ratusan Terluka akibat Topan Super Yagi Melanda Vie...

Jumlah korban meninggal di Vietnam meningkat menjadi sedikitnya 64 orang, Senin (9/9), sementara ratusan orang lainnya terluka akibat topan super Yagi yang melanda dan menyebabkan banjir serta tanah longsor.

Peneliti BRIN Publikasikan Spesies Baru Endemik Indonesia Anggrek...

Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempublikasikan temuan tanaman anggrek spesies baru dari pulau Sulawesi yang dikenal masyarakat sebagai Anggrek Kuku Macan.

Trending Topic
Trending Topic
Trending
Trending
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Ghisca Debora Berniat Meraup Untung Rp250 Ribu per Tiket dari Pen...

Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket Coldplay, meraup keuntungan sebesar Rp250.000 per tiket.

Ketua KPK Firli Bahuri Ditetapkan sebagai Tersangka

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.