Banjir di Tapanuli Selatan: Alat Berat Dipakai untuk Bantu Evakuasi

Banjir di Tapanuli Selatan: Alat Berat Dipakai untuk Bantu Evakuasi
Banjir di Tapanuli Selatan menyebabkan lebih dari 1.500 warga mengungsi (Sumber Foto: ANTARA/HO-Pusdalops PB Sumut)

SEAToday.com, Tapanuli Selatan – Banjir yang terjadi di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara membuat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan melakukan respons yang cepat. BBWS Sumatera II Medan mengerahkan alat berat berupa excavator tipe Loga AM.

Adanya alat berat bisa membuka jalur sungai yang tersumbat oleh material banjir seperti lumpur, kayu, dan bebatuan. Kemunculan alat berat ada karena koordinasi antara BBWS Sumatera II Medan dengan upati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu, Camat Tano Tombangan Angkola, Kepala Bidang PU Bina Marga Tapanuli Selatan, dan Pengamat Bendung Payasordang.

Melansir Antara, Pengamat Bendung Payasordang, Abdul Haris Harahap pada Jumat (20/12), mengatakan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan PLN untuk memastikan penerangan di lokasi banjir segera diaktifkan kembali. Perbaikan lampu jalan yang rusak menjadi prioritas guna mendukung kenyamanan dan keamanan masyarakat setempat.

“Pada Kamis tanggal 19 Desember 2024 lalu excavator tipe Log AM mulai beroperasi di Desa Kota Tua, Kecamatan Tano Tombangan Angkola. Begitu tiba di lokasi, alat berat langsung bekerja membuka aliran sungai yang tersumbat, diikuti dengan pembersihan material banjir di area sekitar. Langkah ini tidak hanya bertujuan memulihkan aliran air, tetapi juga mengurangi risiko banjir susulan,” ujar Abdul.

Dalam proses pengerjaan alat berat di lokasi banjir sejumlah pihak juga ikut mengawasi dan turun langsung ke lapangan. Mereka adalah tim operasinal BBWS Sumatera II Medan dan beberapa orang lain.

Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan (OP) BBWS II Medan Indra Kurnia ST,MT mengatakan langkah mitigasi dilakukan dengan cepat dan tepat. Kerja sama antara BBWS II Medan dan pemerintah daerah sangat penting untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir.

Alat berat bisa mempercepat pemulihan akses jalan dan fasilitas umum di wilayah terdampak banjir. BBWS II Medan menegaskan komitmennya untuk selalu hadir membantu masyarakat dalam menghadapi bencana alam.

Banjir di Tapanuli Selatan menyebabkan sekitar 1.559 warga dari empat desa di Tapanuli Selatan mengungsi. Empat desa yang terdampak adalah Kota Tua, Harean, Sisoma, dan Simaninggir yang berada di Kecamatan Tano Tombangan Angkola. Banjir juga membawa material kayu dari hutan dan mengantam banyak rumah warga hingga memenuhi jalan dan aliran sungai.