NEWS
Mantan Menlu RI Retno Marsudi Dipilih Jadi Penasihat Ketua ASEAN

SEAToday.com, Kuala Lumpur – Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi ditunjuk Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Hal ini terkait Malaysia yang akan menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2025 mendatang.
Kabarnya keputusan itu diambil sebagai langkah Malaysia agar bisa menjadi Ketua ASEAN yang baik. Nantinya Retno akan menjadi penasihat informal yang beranggotakan beberapa orang berpengalaman dari negara-negara di ASEAN.
Selain Retno, ada Thaksin Shinawatra mantan Perdana Menteri Thailand dan mantan Menteri Luar Negeri Singapura, George Yeo. Retno saat ini menjadi utusan khusus PBB untuk masalah air. Sosoknya yang berpengalaman dalam dunia internasional termasuk di ASEAN membuat dia layak menjadi penasihat Ketua ASEAN.
Banyak isu-isu yang harus diselesaikan di ASEAN seperti krisis di Myanmar yang menjadi salah satu masalah yang harus diselesaikan. Retno sudah sering melakukan pertemuan dalam membahas masalah di Myanmar.
Termasuk konflik di Laut China Selatan yang melibatkan klaim China serta beberapa negara anggota ASEN seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, serta Vietnam, dengan masalah dan membutuhkan diplomasi yang baik.
Terkait ASEAN Retno pernah menekankan menekankan pentingnya kerja sama kolektif di antara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mengatasi tantangan keamanan kawasan dan global.
Hal itu diungkap Retno ketika menghadiri acara ASEAN Future Forum yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam, beberapa bulan lalu. Sebagai delegasi dari Indonesia dia memaparkan bahwa isu keamanan mencakup banyak dimensi, tidak hanya aspek militer dan politik, tetapi juga sosial, ekonomi, dan lingkungan. “Bagi ASEAN, isu keamanan adalah bagian penting dari cerita mengenai ASEAN,” ujar Retno.
Retno menyinggung soal keamanan kawasan dan global sekarang ini berubah dengan cepat, mulai dari rivalitas kekuatan besar, perang yang terus berlanjut di Ukraina dan Gaza, konflik di Myanmar, serta tantangan perubahan iklim, ketahanan pangan dan energi, serta meningkatnya kejahatan lintas batas.
Ma