Ini Alasan Terompet Identik dengan Malam Tahun Baru

Ini Alasan Terompet Identik dengan Malam Tahun Baru
Ilustrasi - Penjual terompet tahun baru di Bekasi (Sumber Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto/pras)

SEAToday.com, Jakarta – Saat malam pergantian tahun biasanya terompet dibunyikan sebagai tanda memasuki tahun baru. Baik di Indonesia atau di luar negeri biasanya terompet tak pernah ketinggalan dalam momen acara pergantian tahun. Kenapa terompet selalu ditiup saat malam tahun baru?

Terompet ternyata menjadi alat yang ditiup banyak orang saat melakukan tradisi. Bunyi pertama dari tradisi tersebut adalah terompet. Terompet memiliki simbol kegembiraan dan perayaan seperti sehingga cocok ditiup di Tahun Baru.

Penggunaan terompet setiap perayaan Tahun Baru dimulai sejak abad pertengahan. Banyak penduduk negara di Eropa yang meniup terompet saat tahun berganti. Meniup terompet dianggap sebagai cara yang dianggap sangat meriah.

Tradisi meniup terompet saat Tahun Baru dibawa oleh orang Eropa yang datang ke Amerika Serikat pada abad ke-18. Ternyata warga di Amerika Serikat juga akhirnya mengikuti kebiasaan meniup terompet saat malam pergantian tahun dan menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia.

Terompet juaga sudah ada sejak manusia menemukan suara resonansi. Suara yang dihadilkan beradal dari tiupan benda berongga seperti tanduk binatan atau cangkang dari keong.

Terompet dulunya dipakai sebagai alat pemberi isyarat dalam tujuan sipil, agama, dan militer. Nada terompet yang tinggi dan jernih membuat suaranya bisa didengar oleh orang-orang yang sedang berjauhan.

Para pembuat terompet dengan desain masing-masing yang terbuat dari kayu, logam, dan keramik. Walaupun saat ini lebih dikenal sebagai alat musik setelah mengalami proses panjang di akhir abad pertengahan.

Desain terompet juga mengalami perubahan karena kegunaannya saat ini semakin banyak dibandingkan ditiup saat momen Tahun Baru. Terompet untuk Tahun Baru bisa dibeli di pinggir jalan jelang Tahun Baru.