NEWS
Kronologi Pelari Meninggal Usai Ikut Singapore Marathon 2024

SEAToday.com, Singapura – Seorang pelari yang merupakan peserta ajang Singapore Marathon 2024 meninggal dunia beberapa saat setelah mencpai garis finish. Lomba lari tersebut berlangsung pada Minggu (1/12) lalu.
Menurut pemberitaan media Singapura The Straits Times terungkap jika setelah pelari jatuh, tim medis yang berada di garis finish langsung menghampiri peserta tersebut untuk memberikan pertolongan pertama.
“Setelah menyelesaikan lomba dan sampai di finish, pelari tiba-tiba meminta perawatan medis. Namun akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” tulis informasi tersebut.
Diduga pelari itu meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Termasuk penyebab kuat pelari itu meninggal disebabkan oleh ganguan kesehatan apa. Tidak diketahui juga identitas pelari yang meninggal dunia tersebut.
Pihak penyelenggara Singapore Marathon ikut berbela sungkawa atas kejadian tersebut. “Belasungkawa kami sampaikan kepada keluarga dan teman-teman peserta, yang kepada mereka kami akan terus memberikan dukungan. Kami berterima kasih kepada para petugas medis yang telah bertindak untuk memberikan perawatan segera kepada peserta,” tulis keterangannya.
Singapore Marathon 2024 adalah lomba lari bergengsi yang mulai digelar sejak 2002 lalu. Pada tahun 2024 Singapore Marathon diikuti oleh 55.000 pelari dari seluruh dunia yang mengikuti beberapa kategori lomba yakni marathon, half marathon, dan ekiden relay race.
Tercatat ada sekitar tiga pelari yang pernah meninggal dunia setelah mengikuti ajang marathon tersebut. Kejadian pertama terjadi pada tahun 2006. Pelari asal Inggris John Gibson pingsan dan meninggal dunia padahal baru berlari sekitar 1 kilometer di half marathon. Gibson didiagnosa alami serangan jantung.
Lima tahun kemudian atau 2011 seorang pelari bernama Malcolm Sng peserta half marathon meninggal setelah terserang penyakit jantung yang disebut sindrom coroner akut. Dan, terakhir di tahun 2024 ini pelari yang meninggal setelah sampai di garis finish.
Belajar dari kasus kematian beberapa orang pelari disarankan para peserta menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum mengikuti marathon. Jangan sampai karena kondisi kesehatan tidak prima malah memakasakan diri ikut lomba lari hingga meninggal dunia.