NEWS
Ini Bedanya Hasil Quick Count, Real Count, dan Exit Poll di Pilkada

SEAToday.com, Jakarta – Pilkada serentak di Indonesia berlangsung pada Rabu (27/11). Namun belum satu hari Pilkada berlangsung banyak lembaga survei sudah melakukan proses hitung cepat atau biasa disebut quick count. Lalu apa bedanya dengan real count dan exit poll?
Quick count adalah hitung cepat yang selalu muncul saat Pilkada atau Pemilu di Indonesia. Metode penghitungan cepat ini memakai teknologi informasi dengan sampling tertentu. Adalah lembaga survei yang biasanya melakukan quick count dari sample beberapa hasil di Tempat Penghitungan Suara atau TPS.
Quick count ditunggu oleh para pasangan calon, tim sukses, hingga pendukung karena bisa memberikan gambaran hasil Pilkada atau Pemilu dengan akurasi tinggi berdasarkan persepsi atau pengakuan responden.
Quick count dilakukan untuk menyediakan data pembanding yang dapat mendeteksi potensi kecurangan dalam proses rekapitulasi suara secara manual. Hasil quick count biasanya tak jauh berbeda dengan hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU.
Sementara itu real count adalah penghitungan suara nyata atau manual yang dilakukan petugas berdasarkan data dari dokumen formulir model C Hasil yakni jumlah perolehan suara setiap TPS. Penghitungan real count dilakukan oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS.
Tentu saja proses real count lebih lama dibandingkan quick count yang hitung cepat. Sebab dalam menghitung jumlah suara memakan waktu beberapa hari untuk Pilkada dan satu bulan untuk Pemilu. Jumlah real count dianggap tak berbeda jauh dibandingkan quick count.
Dan satu lagi apa yang disebut exit poll. Exit poll adalah data perolehan suara yang didapat petugas di lapangan dari para pemilih. Tujuannya untuk memprediksi hasil suara dan membantu penelitian akademis.
Biasanya pemilih yang sudah memberikan hak pilihnya ditanya oleh petugas survei di TPS terkait siapa sosok pasangan calon yang dipilih. Kesulitannya ada pemilih yang enggan memberitahukan pilihannya, meski banyak juga yang memberitahukan sehingga bisa dipakai sebagai alat untuk mengetahui pola perilaku pemilih hingga jumlah suara masing-masing pasangan calon dan penghitungan suara walaupun tak se-detail quick count dan real count. Dari ketiga metode hasil suara, tetap saja yang resmi adalah real count dari KPU.