Pilkada DKI Jakarta: RK-Suswono Harap Ada Kesempatan di Putaran Kedua

Pilkada DKI Jakarta: RK-Suswono Harap Ada Kesempatan di Putaran Kedua
Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil (kiri) dan Suswono (kanan) mengikuti debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024). Debat perdana tersebut mengangkat tema penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi Kota Global. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

SEAToday.com, Jakarta – Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) dan Suswono memang kalah dalam perolehan suara menurut hitung cepat beberapa lembaga survei di Pilkada DKI Jakarta.

Rata-rata RK-Suswono mendapatkan rata-rata suara sebesar 39 % sementara pasangan nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno melejit dengan perolehan suara sekitar 49-50%. Tentu saja meskipun semua pasangan calon masih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta.

Dalam keterangannya kepada wartawan, RK-Suswono mengatakan pihaknya menghormati hasil hitung cepat lembaga survei pada Pilkada DKI Jakarta yang mengungguli pasangan Pramono dan Rano. Namun RK-Suswono berharap Pilkada DKI Jakarta berlangsung dalam dua putaran.

“Terkait hasil hitung cepat (quick count) kami mengamati sepertinya belum ada yang tembus satu putara atau 50 persen,” kata mantan Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat tersebut kepada wartawan di Jakarta.

Jika Pilkada DKI Jakarta berlangsung dua putaran maka RK-Suswono akan melawan Pramono-Rano. RK-Suswono akan melakukan evaluasi sambil menyiapkan beberapa langkah untuk menghadapi putaran kedua.

“Kami menunggu, evaluasi. Momen ini ini kelihatanya akan dua putaran menurut hitung cepat dan hitungan internal kami. Kalau lihat konsistensinya sama, tentu mental kami akan berlanjut pada putaran kedua,” tegas RK yang mengaku mendapat dukungan dari Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada Pilkada 2024.

RK-Suswono juga yakin proses penghitungan suara yang akan dilakukan KPU berjalan dengan transparan. Makanya banyak pihak harus sama-sama mengawal rekapitulasi suara dengan pengawasan dari Bawaslu dan KPPS, hingga KPU Provinsi DKI Jakarta.

RK berusaha bijaksana dan menilai siapa saja pasangan yang mendapatkan mandat memimpin DKI Jakarta selama lima tahun ke depan harus menjalani program-program dengan baik. “Jakarta tetap semangat siapa pun yang terpilih pasti orang baik dan program baik,” seru RK.