• Minggu, 08 September 2024

Lagi, Korea Selatan Menerima Lebih dari 40 Balon Sampah dalam Semalam dari Korea Utara

Lagi, Korea Selatan Menerima Lebih dari 40 Balon Sampah dalam Semalam dari Korea Utara
Balon sampah dari Korea Utara mendarat di Korea Selatan. (The Korea Herald)

SEAToday.com, Seoul – Serangan balon udara berisi sampah dari Korea Utara ke Korea Selatan, belum usai. Pada hari Jumat (19/7/2024) lalu, Korea Selatan Kembali menerima kiriman balon udara berisi sampah dari Korea Utara. Ada lebih dari 40 balon yang jatuh ke wilayah Gyeonggi di hari tersebut.

Kepala Staf Gabungan (JCS) menerima laporan setidaknya ada 200 balon terbang dari Korea Utara di pukul 17.00 waktu setempat hari Kamis (18/7) dan pukul 05.00 waktu setempat hari Jumat (19/7).

Warga Seoul menerima peringatan keamanan pada hari Kamis (18/7) setelah salah satu balon tersebut memasuki wilayah udara Korea Selatan. Setidaknya seperlima dari balon-balon tersebut berhasil jatuh di Korea Selatan.

Hanya tiga hari setelahnya, Korea Utara kembali meluncurkan balon yang diduga membawa sampah ke arah Korea Selatan, demikian ungkap Kepala Staf Gabungan (JCS) pada hari Minggu (21/7).

JCS mengatakan balon-balon tersebut tampaknya mengarah ke bagian utara Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi Seoul. Masyarakat diimbau untuk tidak menyentuh balon-balon yang jatuh dan diminta melapor ke pihak militer atau polisi.

Dengan pengiriman terbaru ini, Korea Utara telah mengirim lebih dari 2.000 balon berisi sampah ke Korea Selatan selama sembilan kali sebagai pembalasan atas selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh para pembelot Korea Utara di Korea Selatan ke Korea Utara dengan menggunakan balon.

Pada hari Kamis (18/7), Korea Selatan memulai kembali siaran propaganda dengan pengeras suara ke arah Korea Utara sebagai tanggapan kiriman balon berisi sampah yang dilakukan oleh Korea Utara ke Korea Selatan.

JCS pada hari Jumat (19/7) mengatakan akan melanjutkan siaran propaganda dan memperingatkan akan melakukan tindakan yang “lebih kuat”, seperti mengembangkannya menjadi kampanye berskala penuh jika terjadi provokasi tambahan.

Korea Utara menentang kampanye melalui pengeras suara, serta selebaran anti-Pyongyang, karena khawatir masuknya informasi dari luar dapat menjadi ancaman bagi rezim Kim Jong-un.

Share
Berita Terkini
Korea Selatan Membuka Penyelidikan Terhadap Telegram Terkait Pornografi Deepfake

Korea Selatan Membuka Penyelidikan Terhadap Telegram Terkait Pornografi Deepfake

Puluhan Ribu Warga Israel Berunjuk Rasa, Serukan Kesepakatan Pemb...

Puluhan ribu warga Israel berunjuk rasa di jalan akibat kegagalan pemerintah membawa pulang para sandera di Gaza, Minggu (9/1) malam.

Kasus Polio Kembali Muncul, Kampanye Pemberian Vaksin Polio untuk...

Kasus polio pertama dalam 25 tahun terakhir di Gaza ditemukan bulan ini. Para dokter menyimpulkan bahwa seorang anak berusia 10 bulan lumpuh sebagian akibat virus karena tidak divaksinasi akibat perang.

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara dengan Paspor warna Merah

Paspor Indonesia desain baru menampilkan nuansa merah dan putih. Cover paspor didesain berwarna merah, sementara huruf dan lambang Garuda berwarna putih. Ini sebagai simbol bendera nasional.

IKN Siapkan Suaka Orang Utan di Kawasan Wildlife Corridor dan Rim...

Otorita Ibu Kota Nusantara berencana membuat suaka orang utan di Kawasan Wildlife Corridor dan Rimba Kota yang sedang dibangun.

Trending Topic
Trending Topic
Trending
Trending
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Ghisca Debora Berniat Meraup Untung Rp250 Ribu per Tiket dari Pen...

Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket Coldplay, meraup keuntungan sebesar Rp250.000 per tiket.

Ketua KPK Firli Bahuri Ditetapkan sebagai Tersangka

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.