SEAToday.com, Gaza-Puluhan anggota komunitas Kristen Gaza mengadakan misa malam Natal pada hari Minggu (24/12) di Holy Family Church di Kota Gaza, yang juga mereka gunakan sebagai tempat berlindung. Gereja ini adalah satu-satunya gereja Katolik di Kota Gaza. Umat Kristiani Palestina mencari perlindungan di paroki ketika konflik kemanusiaan di Gaza, pecah.

Sayangnya, paroki yang dianggap sebagai tempat yang aman bagi mereka yang tinggal di sana, melihat dua umatnya dibunuh oleh tentara Israel awal bulan ini.

Beberapa hari sebelum Natal, Patriarkat Latin Yerusalem mengatakan bahwa dua wanita Kristen di kompleks gereja di Gaza terbunuh oleh penembak jitu Israel. Pembunuhan para wanita tersebut juga disinggung oleh Paus Fransiskus yang pada awal bulan ini mengatakan: "Warga sipil tak bersenjata dibom dan ditembaki, dan ini bahkan terjadi di dalam kompleks paroki Keluarga Kudus, di mana tidak ada teroris tetapi ada keluarga, anak-anak, dan orang sakit yang cacat, para biarawati."

Militer Israel mengatakan bahwa pasukannya menargetkan para militan Hamas di daerah tersebut; mereka mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut dan menanggapi laporan-laporan itu dengan sangat serius.

Kamal Ayad, yang istri dan putrinya terbunuh dalam penembakan tersebut, termasuk di antara mereka yang hadir dalam misa tersebut. "Ini bukan pesta," kata Ayad. "Ini adalah hari yang penuh penderitaan bagi rakyat Palestina, bagi umat Kristen, dan umat Islam." Dia mengatakan bahwa satu-satunya harapannya adalah "perdamaian dan gencatan senjata."

Konflik kemanusiaan di Gaza telah menewaskan lebih dari 20.600 warga Palestina dan membuat hampir seluruh penduduk Palestina yang berjumlah2,3 juta orang, mengungsi.