SEAToday.com, Gaza - Hamas menegaskan bahwa satu-satunya cara bagi Israel untuk mendapatkan kembali warganya yang disandera adalah melalui kesepakatan pertukaran tahanan. Pernyataan ini disampaikan oleh pejabat senior Hamas, Mahmoud Mardawi, pada Minggu (2/3).

"Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hanya berkhayal jika berpikir bisa mencapai tujuannya dengan perang kelaparan yang dipaksakan di Jalur Gaza," ujar Mardawi.

Ia juga kembali menegaskan bahwa Hamas menolak untuk memperpanjang tahap pertama kesepakatan dengan Israel. Menurutnya, semua tahapan dalam perjanjian tersebut harus dilaksanakan sebagaimana telah disepakati.

Mardawi pun mendesak para mediator untuk memastikan Israel mematuhi seluruh ketentuan dalam perjanjian tersebut.

Tahap pertama perjanjian tiga tahap antara Hamas dan Israel, yang berlangsung selama 42 hari dan mencakup peningkatan bantuan kemanusiaan, telah berakhir pada Sabtu (1/3).