Hamas Tolak Perundingan dengan Israel hingga Tahanan Palestina Dibebaskan

Hamas Tolak Perundingan dengan Israel hingga Tahanan Palestina Dibebaskan
Pejuang Hamas. (ANTARA/Anadolu)

SEAToday.com, Gaza City - Hamas menegaskan tidak akan menggelar perundingan dengan Israel hingga semua tahanan Palestina yang dijanjikan dalam kesepakatan sebelumnya dibebaskan oleh Tel Aviv.

Pemerintah Israel awalnya dijadwalkan membebaskan 620 tahanan Palestina pada Sabtu (22/2) sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Namun, Israel menunda pembebasan tersebut dengan alasan yang disebut sebagai "penyerahan sandera yang memalukan."

"Tidak akan ada pembicaraan dengan musuh (Israel) melalui mediator sebelum pembebasan tahanan yang telah disepakati sebagai imbalan atas enam tawanan Israel," ujar pemimpin Hamas, Mahmoud Mardawi, dalam sebuah pernyataan. Ia juga menekankan bahwa para mediator harus memastikan Israel memenuhi kesepakatan yang telah dibuat.

Pada Minggu dini hari, Hamas mengecam keputusan Israel untuk menunda pembebasan tahanan Palestina, menyebutnya sebagai "pelanggaran" terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan.

Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara kedua pihak mulai berlaku bulan lalu.

Sementara itu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada November lalu atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional terkait serangan militernya di wilayah Palestina tersebut.