SEAToday.com, Jakarta - Australia dilanda hujan lebat dan banjir bandang pada Senin (10/2) seiring datangnya musim hujan. Sydney, ibu kota negara bagian New South Wales (NSW), menjadi salah satu wilayah yang terdampak parah.
Dalam waktu satu jam saja, hujan turun hingga 80 milimeter, menyebabkan air meluap dan sejumlah kendaraan terjebak dalam genangan. Tim penyelamat pun sibuk menangani 21 hingga 23 operasi penyelamatan, sementara layanan darurat menerima lebih dari 550 panggilan bantuan. Meski tidak ada laporan korban luka, otoritas setempat mengimbau warga untuk tetap berada di rumah demi keselamatan.
Cuaca buruk ini diperkirakan masih akan berlanjut, dengan potensi badai yang bisa kembali melanda. Selain NSW, Negara Bagian Victoria juga menghadapi situasi serupa, bahkan beberapa daerah di sana mencatat curah hujan lebih dari 100 milimeter dalam sehari. Kondisi ini memicu lebih dari 120 permintaan bantuan dari warga yang terdampak.
Di Queensland Utara, situasi semakin mengkhawatirkan. Setelah sebelumnya dilanda banjir, kini kawasan itu diprediksi akan kembali menghadapi cuaca ekstrem dengan hujan yang terus mengguyur. Sayangnya, bencana ini sudah merenggut korban jiwa. Seorang wanita berusia 82 tahun dikonfirmasi meninggal dunia, menjadi korban kedua akibat banjir di wilayah tersebut.
Banjir yang berlangsung lebih dari 10 hari juga membuat sejumlah warga masih terjebak di rumah mereka, menunggu bantuan datang. Dengan kondisi cuaca yang belum membaik, masyarakat di daerah terdampak diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.