Gencatan Senjata Dimulai, Pasukan Israel Tarik Diri dari Rafah di Gaza

Gencatan Senjata Dimulai, Pasukan Israel Tarik Diri dari Rafah di Gaza
Suasana Gaza jelang gencatan senjata. (ANTARA)

SEAToday.com, Jakarta - Gencatan senjata di Gaza, Palestina, dimulai hari ini, dengan pasukan Israel mulai menarik diri dari pusat Kota Rafah di selatan Gaza. Menurut Al Jazeera, Minggu (19/1) militer Israel telah mengurangi kehadiran mereka di pusat kota Rafah dan bergerak mundur ke koridor Philadelphi, yang terletak di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir.

Namun, meskipun gencatan senjata telah disepakati, kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa serangan masih terjadi di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah beberapa jam sebelum gencatan senjata dimulai, dengan serangan udara juga dilakukan di Kota Gaza utara dan Rafah selatan.

Pada Sabtu (18/1), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, terutama oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan mendesak masyarakat internasional untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut dalam kesepakatan antara Hamas dan Israel.

Erdogan juga mengutuk perang yang berlangsung selama 467 hari di Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 47.000 korban jiwa, sambil menegaskan bahwa Israel gagal menghentikan perlawanan warga Gaza.

Ia menegaskan komitmen Turki untuk menuntut pertanggungjawaban para pelaku kejahatan perang di Palestina, serta berjanji akan berupaya menyembuhkan luka Gaza selama gencatan senjata.

Sebelumnya, pada Rabu (15/1), Qatar mengumumkan kesepakatan gencatan senjata tiga tahap antara Israel dan Hamas, yang bertujuan mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan Israel di Gaza, dengan gencatan senjata dimulai pada hari Minggu pukul 06.30 GMT (13.30 WIB).