• Kamis, 02 Januari 2025

Update: 179 Tewas, 2 Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Muan

Update: 179 Tewas, 2 Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Muan
Petugas pemadam kebakaran melakukan operasi pencarian di lokasi kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan di Muan, Provinsi Jeolla Selatan, pada 29 Desember 2024. (Yonhap)

SEAToday.com, Seoul - Pihak berwenang mengkonfirmasi 179 korban tewas akibat kecelakaan pesawat Jeju Air di Muan, Korea Selatan. Dua awak pesawat berhasil diselamatkan.

Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C 2216 yang mengangkut 181 orang jatuh dan terbakar setelah keluar dari landasan pacu dan menabrak tembok di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12) pagi waktu setempat.

Tragedi ini terjadi pada pukul 09.07 pagi saat pesawat Boeing 737-800 yang sedang dalam perjalanan dari Bangkok gagal mendarat dengan selamat di Muan, Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer sebelah barat daya Seoul. Pesawat tersebut dilaporkan berusaha mendarat tanpa menggunakan roda pendaratan, tergelincir di atas tanah, dan menabrak dinding beton sebelum akhirnya meledak dan terbakar.

Kecelakaan ini menjadi bencana penerbangan paling mematikan yang pernah terjadi dalam sejarah Korea Selatan, sekaligus menjadi yang terburuk yang melibatkan sebuah maskapai penerbangan lokal sejak kecelakaan pesawat Korean Air di Guam pada tahun 1997 yang menewaskan 225 orang.

Mereka mengatakan operasi pencarian akan dilanjutkan semalam untuk menemukan dua orang yang masih belum ditemukan. Sebelumnya, pihak berwenang mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi 22 korban.

“Setelah pesawat menabrak dinding, para penumpang terlempar keluar dari pesawat. Kemungkinan untuk selamat sangat kecil,” kata seorang pejabat dinas pemadam kebakaran.

“Pesawat hampir sepenuhnya hancur, dan sulit untuk mengidentifikasi korban yang meninggal,” kata pejabat tersebut. “Kami sedang dalam proses memulihkan jenazah, yang akan memakan waktu lama.”

Ke-181 orang berada di dalam pesawat Boeing 737-800 yang berangkat dari Bangkok pada pukul 1:30 pagi dan dijadwalkan tiba di Muan sekitar pukul 8:30 pagi.

Dari semua penumpang yang ada di dalam pesawat, 82 orang adalah pria dan 93 orang adalah wanita, dengan rentang usia mulai dari tiga hingga 78 tahun. Mayoritas berusia 40-an, 50-an, dan 60-an tahun.

Rumah duka sementara telah didirikan di dalam bandara Muan untuk membaringkan jasad para korban.

Para petugas meyakini bahwa kerusakan roda pendaratan, yang mungkin disebabkan adanya tabrakan dengan burung, menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Mereka memulai investigasi di tempat untuk menentukan penyebab pastinya.

Pihak berwenang telah mengambil perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit dari reruntuhan pesawat, meskipun butuh waktu berbulan-bulan untuk menentukan penyebab pastinya.

Share
Berita Terkini
Kemenag Usulkan Biaya Haji Rp93,3 Juta per Orang, Jamaah Haji Bayar Rp65 Juta

Kemenag Usulkan Biaya Haji Rp93,3 Juta per Orang, Jamaah Haji Bayar Rp65 Juta

Presiden Prabowo Umumkan Kenaikan PPN Menjadi 12 Persen Hanya unt...

Presiden RI Prabowo Subianto resmi mengumumkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen per-1 Januari 2025.

Pesawat Jeju Air yang Jatuh sudah Melayani 13 Penerbangan dalam 4...

Pesawat Jeju Air yang terlibat dalam kecelakaan maut yang merenggut 179 nyawa tercatat telah melayani 13 penerbangan dalam 48 jam sebelum kejadian.

Jimmy Carter, Presiden AS ke-39, Meninggal Dunia di Usia 100 Tahu...

Jimmy Carter, Presiden AS ke-39, meninggal dunia di usia 100 tahun pada hari Minggu (30/12), sekitar 22 bulan setelah dirawat di rumahnya di kota kecil Plains, Georgia. Istrinya, Rosalynn, meninggal pada usia 96 tahun di...

South Korea Announces 7-Day National Mourning Period After Jeju A...

South Korean Acting President Choi Sang-mok on Sunday, December 29, 2024 announced a week-long national mourning period. This decision was made after the Jeju Air plane crash at Muan International Airport.

Trending Topik
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Kronologi Kasus Guru Honorer Ibu Supriyani yang Viral, Kini Ditan...

Kasus guru honorer ibu Supriyani yang dituding melakukan pemukulan pada siswanya, kini ditangguhkan penahanannya.

Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Diduga aki...

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengatakan bahwa tabrakan beruntun di Tol Cipularang Kilometer (KM) 92, Kabupaten Purwakarta, Senin, 11 November 2024, diduga dipicu truk bermuatan berat yang mengalami rem blong sehi...

Berita Terpopuler

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Kronologi Kasus Guru Honorer Ibu Supriyani yang Viral, Kini Ditan...

Kasus guru honorer ibu Supriyani yang dituding melakukan pemukulan pada siswanya, kini ditangguhkan penahanannya.

Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Diduga aki...

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengatakan bahwa tabrakan beruntun di Tol Cipularang Kilometer (KM) 92, Kabupaten Purwakarta, Senin, 11 November 2024, diduga dipicu truk bermuatan berat yang mengalami rem blong sehi...

Trending Topik