Terjerat Korupsi Triliunan, China Vonis Mati Pejabat

SEAToday.com, Shanghai - Pengadilan Tiongkok menjatuhkan hukuman mati kepada seorang mantan eksekutif di perusahaan manajemen aset raksasa karena menerima suap "besar-besaran", Selasa (28/5).

Bai Tianhui, mantan manajer umum tersebut sebelumnya bekerja di anak perusahaan Huarong International. Media pemerintah Tiongkok CCTV melaporkan bahwa ia menerima suap lebih dari 1,1 miliar yuan (sekitar 2,4 triliun rupiah) dengan imbalan agar dipermudah dalam akuisisi proyek dan pendanaan perusahaan.

"Menurut pengadilan, nilai suap yang diterima Bai Tianhui tergolong sangat besar. Selain itu, kejahatan yang dilakukannya memiliki kondisi yang sangat serius, berdampak buruk secara sosial, dan menyebabkan kerugian yang sangat berat bagi kepentingan negara dan rakyat," demikian pembacaan putusan dari majelis hakim.

Huarong merupakaan salah satu perusahaan incaran utama Presiden Xi Jinping dalam misi antikorupsi di Tiongkok selama bertahun-tahun. Sebelumnya, mantan pimpinan perusahaan tersebut Lai Xiaomin telah lebih dulu divonis mati karena korupsi 1,88 miliar yuan atau setara 4,2 triliun rupiah.