Polisi China Selamatkan 1000 Kucing dari Perdagangan Daging Ilegal

Polisi China Selamatkan 1000 Kucing dari Perdagangan Daging Ilegal

Seatoday.com, Jakarta Alih-alih disayang dan dipelihara, 1000 ekor kucing di China ini justru hampir jadi korban perdagangan daging ilegal. Syukurnya, polisi berhasil menyelamatkan mereka.

 

Daging-daging kucing tadinya akan dilabeli sebagai daging babi atau kambing. Media China mengabarkan bahwa menurut informasi yang diperoleh dari aktivis pelindung hewan, polisi menahan truk yang tengah membawa kucing-kucing tersebut di Kota Zhangjiagang, bagian timur China. Kucing-kucing tersebut telah dipindahkan ke tempat penampungan.

 

Terkuaknya perdagangan gelap daging kucing juga menimbulkan kekhawatiran baru mengenai keamanan pangan di negeri tirai bambu. Para aktivis menyebutkan bahwa daging kucing tersebut bisa dijual seharga 4,5 yuan (Rp9.700) per kati, satuan ukuran di Tiongkok yang kira-kira setara dengan 600 gram. Dari sekor kucing dapat menghasilkan empat sampai lima kati.

 

Kekejaman ini berhasil terungkap berkat para aktivis perlindungan hewan. Mereka melihat adanya kucing dengan jumlah besar dikurung di dalam sebuah kotak kayu di kuburan. Kemudian mereka melakukan pemantauan selama enam hari. Saat kucing-kucing itu dimasukkan ke dalam truk tepat pada 12 Oktober 2023, mereka segera menghentikan kendaraan tersebut dan menghubungi polisi. 

 

Ini bukan kali pertama China dihebohkan dengan hal semacam ini. Sebelumnya pada bulan Juni, di provinsi Jiangxi, seorang mahasiswa menemukan kepala tikus di makanannya. Pihak perguruan tinggi sempat menyangkal dan mengatakan bahwa itu daging bebek.

 

Warga ramai mengutuknya melalui platform media sosial Weibo. Netizen yang marah dan mendesak agar pemerintah bisa menjamin keamanan pangan dengan inspeksi yang lebih ketat terhadap industri makanan.