Seatoday.com, Jakarta Indonesia berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada tahun 2030 mendatang. Pembangkit nuklir tersebut dikembangkan oleh PT ThorCon Power Indonesia yang bertempatkan di Pulau Gelasa, Kepulauan Bangka Belitung.
Chief Operating Officer ThorCon Power Indonesia, Bob S Effendi menjabarkan sejumlah tahapan terkait pembangunan pembangkit nuklir ini.
Ia mengatakan, prosesi cutting steel pertama rencananya dilakukan pada November 2024. Kemudian pada 2025 mendatang, proses konstruksi akan mulai dilaksanakan di Pulau Gelasa dan barang PLTN tersebut ditargetkan sudah bisa tiba di Pulau Gelasa pada 2027.
Tahapan selanjutnya, ditargetkan sudah bisa mengantongi izin operasi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) pada tahun 2029. Selanjutnya, di tahun 2030 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) tersebut beroperasi komersial.
Lebih lanjut Effendi menyampaikan bahwa proyek pembangkit nuklir ini akan memperoleh investasi US$ 900 juta atau sekitar Rp 13 triliun. Nilai investasi ini turun dari rencana semula sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17 triliun. Dana tersebut didapat dari konsorsium swasta yang kini masih di tahap negosiasi.
Direktur Jenderal Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi menjelaskan bahwa perusahaan asal Rusia, Rosatom tengah berencana melakukan pembangunan di Indonesia dan sudah didiskusikan dengan Kementrian ESDM. Bahkan diskusi tersebut telah terjalin selama bertahun-tahun.
Ia menambahkan, terdapat perusahaan asal Amerika, yakni NuScale yang juga berniat mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.
Untuk informasi, NuScale telah mengembangkan pembangkit nuklir skala kecil small modular reactor (SMR) yang keamanannya lebih terjamin dan maju. Indonesia dinilai cocok menggunakan SMR dikarenakan sesuai dengan karakteristik Indonesia yang terdapat banyak pulau-pulau kecil.
Sebaliknya, Rosatom lebih berfokus dalam pengembangan PLTN skala besar. Kini, Rosatom sedang membangun PLTN di Bangladesh dan pembangkit skala kecil yang digunakan untuk kapal pemecah es. (HIL)