Jendral Hoegeng Semasa Pensiun: Si Polisi Jujur yang Jual Lukisan untuk biaya hidup
SEAToday.com, Jakarta - Lukisan-lukisan mendiang bintang pop legendaris, Michael Jackson akan dilelang pada 3 Agustus 2024. Pelelangan itu dinantikan oleh segenap penggemar Michael di seantero dunia. Balai lelang King’s Auction sampai ingin melelang 78 karya lukisannya.
Orang-orang berharap bisa memiliki salah satu karyanya sebagai warisan kreatif dari Michael. Namun, tak semua orang bisa menjual lukisan seperti Michael. Hoegeng Iman Santoso bisa jadi contoh. Mantan pensiuan Kapolri itu pernah kesulitan menjual lukisannya karena jadi oposisi pemerintah Orde Baru (Orba). Begini ceritanya.
Hoegeng Iman Santoso jadi antitesis kehidupan mewah jenderal polisi kebanyakan. Pria kelahiran Pakalongan 14 Oktober 1921 itu hidup sebagai polisi yang lurus. Ia tak pernah mau mengambil hal yang bukan haknya.
Ia tak bisa disetir. Ia tak bisa pula suap. Barang siapa yang punya niatan itu, niscaya harus belajar jadi muka tembok. Kondisi itu membuat Hoegeng pernah diguna-guna dan jadi sasaran percobaan pembunuhan.
What doesn't kill you makes stronger. Hoegeng bak mengamini pandangan dari filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche. Nyalinya jadi polisi jujur terus terjaga. Ia justru kian berani mengungkap dan menumpas kejahatan.
Keberaniannya pun membawanya jadi Kapolri pada 1968. Posisinya sebagai Kapolri tiada yang berbeda, selain kewenangan dan tanggung jawab besar. Kejujuran tetap dijunjung tinggi. Ia tak pernah mau berkompromi dengan penjahat.
Mereka -- aparat yang membekingi kejahatan disikat. Anak pejabat yang kedapatan narkoba dibui. Ia tak mau pula memuluskan kepintangan penguasa yang nakal. Belakangan ia justru dipensiunkan lebih dari Kapolri pada 1972. Hoegeng sempat ditawari jadi dubes, tapi tawaran itu ditolak.
“Kehidupan kami memang sederhana karena kami hidup dari pensiun dan hasil jual lukisan. Saya tidak berbisnis karena tidak bisa. Dulu, saya ditawari kedudukan oleh sebuah maskapai, tapi saya tolak. Syukur alhamdullilah anak isteri saya mengerti kehidupan saya yang pas-pasan,” ungkap Hoegeng sebagaimana ditulis Leila S. Chudori dalam tulisannya di majalah Tempo berjudul Bertahan di Jalur Jujur, 22 Agustus 1992.
Hoegeng dan Melukis
Kehidupan Hoegeng selapas pensiun tak diisi dengan leha-leha. Kehidupannya tetap sederhana. Uang pensiunnya tak seberapa. Ia pun mulai tekun memanfaatkan hobinya untuk menghidupi keluarga. Ia kadang kala aktif sebagai penyiar radio, bemusik bersama Hawaiian senior, dan melukis.
Hoegeng berharap banyak dari aktivitas melukisnya. Kedekatannya dengan dunia melukis sudah berlangsung sejak lama. Ia telah belajar melukis sedari kecil. Bahkan, Hoegeng terhitung jago melukis saat masa sekolah.
Dulu kala kesukaan Hoegeng melukis terinspirasi dari pamannya yang bernama Hudoro. Rasa ingin tahu Hoegeng meningkat. Diam-diam Hoegeng sering menggunakan alat lukis pamannya. Ia mencoba melukis dikanvas kosong.
Suatu hari ia kedapatan. Untungnya, tidak dimarahi. Hudoro justru berlagak seraya mentor melukis bagi Hoegeng. Hoegeng dianggapnya punya potensi jadi pelukis. Teknik-teknik melukis diajarinya. Permainan warna tak ketinggalan.
Didikan itu berlangsung hingga Hoegeng jago melukis. Hoegeng lalu memutuskan dirinya berada di aliran naturalis.
“Kesenangan saya yang lain adalah melukis. Di rumah kami ada Om Hudoro. Ia gemar menggambar. Suatu hari waktu ia sedang pergi ke sekolah maka diam-diam saya ambil cat air Om Hudoro dan asyik melukis sendiri. Ia tidak marah, malah mengajar saya bagaimana teknik menggunakan cat air,” tegas Hoegeng ditulis Abrar Yusra dan Ramadhan K.H. dalam buku Hoegeng: Polisi Idaman dan Kenyataan (1993).
Ketekunan itu kian bertambah kala ayahnya memerhatikan bakat Hoegeng. Hobi Hoegeng lalu didukung penuh oleh keluarganya di Pekalongan. Sesekali hobi dijalankannya kala menjadi polisi. Asalkan ada waktu senggang dan mood yang sedang menggebu-gebu melukis.
Hidupi keluarga dengan Melukis
Intensitas melukis Hoegeng kian sering dilakukan ketika pensiun. Saban hari Hoegeng sudah berkutat dengan cat warna dan kuasnya. Ia mulai berimajinasi menghadirkan gambar yang diinginkan. Kadang bunga, wanita, atau binatang kesayangannya seperti orang utan.
Hobi melukis itu dianggap Hoegeng cukup membantu ekonomi keluarga. Uang pensiun yang tak seberapa tak bisa diandalkan untuk kehidupan sehari-hari. Jadi, melukis benar-benar diandalkannya. Jejak Hoegeng dalam melukis lalu dilirik banyak orang.
Mereka kepincut dengan nama besar Hoegeng dan hasil lukisannya. Kiranya kapan lagi bisa memiliki karya dari mantan Kapolri yang reputasinya besar dan dikenal sebagai polisi jujur. Beberapa ada yang menawarkan karya Hoegeng.
Beberapa ada yang langsung meminta Hoegeng melukis objek tertentu. Mulanya Hoegeng banjir permintaan. Popularitasnya di dunia seni lukis menanjak. Hoegeng mampu menggelar pameran lukisan di beberapa kota, termasuk Jakarta dan Medan.
Belakangan kehidupannya kian susah kala dirinya memilih menjadi oposisi pemerintah. Ia aktif melemparkan kritik terhadap pemerintah. Hoegeng juga sering geram jika melihat ada Jenderal Polisi yang hidupnya serba mewah bergelimang harta. Puncaknya, Hoegeng bergabung dengan kelompok oposisi Petisi 50 pada 1980-an.
Keaktifan Hoegeng di petisi 50 bawa masalah besar. pemerintah Orba tak suka. Orba pun memukul mundur kelompok itu seperti Hoegeng. Caranya segala celah pundi-pundi pendapatannya mulai diganggu oleh Orba.
Acara musiknya di TVRI gulung tikar. Mereka yang memesan lukisannya mulai berkurang. Ada pula pengusaha yang memesan lukisan dengan buru-buru. Ia meminta Hoegeng melukis dalam waktu yang mepet.
Objek lukisan adalah pemadangan kintamani sesuai yang gambar foto. Namun, si pengusaha tak mau ada jejak tanda tangan atau ciri khas yang menegaskan itu adalah karya dari Hoegeng Iman Santoso.
“Lukisan dalam ukuran besar itu berhasil diselesaikan tepat waktu. Kemudian. Hoegeng menelepon si pemesan yang segera datang. Ternyata, si pemesan sangat menyukai lukisan tersebut. Tetapi, tiba-tiba si pengusaha terkejut melihat tanda tangan Hoegeng di pojok lukisan,” ujar Aris Santoso dan kawan-kawan dalam buku Hoegeng: Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa (2009).
Hoegeng tentu saja menolak. Ia tak mau jadi pelukis anonim. Hoegeng tak mau menyerah. Ia meneruskan hobinya. Ia pun tak mau mengubah pendirian terhadap pemerintahan Soeharto dan Orde Baru (Orba) yang menyengsarakan rakyat. Hoegeng menganggap urusan rezeki sudah ada yang atur. Tak perlu menggadaikan integritas.
Recommended Article
Insight Indonesia
Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30
Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.
Ministry of Religious Affairs: 2025 Hajj Departure Begins Early M...
The Ministry of Religious Affairs (Kemenag) issued a travel plan for the 1446 Hijri/2025 Hajj pilgrimage after previously deciding on the Hajj Implementation Fee (BPIH) with the Hajj Working Committee (Panja) of the Hous...
Retirement Age for Workers Rises to 59 Years as of January 2025
This retirement age will be the basis for the utilization of the pension insurance program implemented by the Employment Social Security Agency (BPJS TK).
Government Plans To Have 5000 Heads of SPPG for Makan Bergizi Gra...
The government plans to have 5,000 heads of Nutrition Fulfillment Service Units (SPPG) to manage Makan Bergizi Gratis Programme.
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).
Trending Topic
Weather Forecast
Weather Forecast: Rainy Day in Jakarta, Prepare for Showers from...
The Jakarta area is forecasted to experience rain starting Thursday (1/16) afternoon and continuing into the evening, according to the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG).
BMKG Predicts Light Rain in 20 Regions in Indonesia Today
As many as 20 regions in Indonesia have the potential to experience light rain on Tuesday (7/1/2025) today. Here is the complete list.
Weather Forecast for Jakarta Saturday 4 Januari 2025
BMKG predicts that Jakarta on Saturday (4/1/2025) today will only be cloudy from morning to night.
Weather Forecast for Jakarta and Around: Light Rain
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that light rain will fall in several areas in Jakarta