• Tuesday, 21 January 2025

Profil Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang Tewas Terbunuh dalam Serangan di Teheran

Profil Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang Tewas Terbunuh dalam Serangan di Teheran
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berbicara dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian di Teheran, Iran, Selasa, 26 Maret 2024. (AP Photo/Vahid Salemi)

SEAToday.com, Teheran - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, tewas terbunuh dalam sebuah serangan di ibu kota Iran, Teheran, Rabu, 31 Juli 2024, demikian menurut pernyataan dari Hamas. Pihaknya menyalahkan Israel atas kematian kepala politik kelompok tersebut.

Dilansir dari Al Jazeera, Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah gedung tempat mereka menginap diserang, lanjut pernyataan itu. Disampaikan pula bahwa Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Selasa, 30 Juli 2024.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka cita atas rakyat Palestina, bangsa Arab dan Islam, dan seluruh orang merdeka di dunia: Saudara, pemimpin, martir, Mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan, yang tewas dalam serangan Zionis yang berbahaya di kediamannya di Teheran," kata Hamas.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga mengumumkan kematian Haniyeh. "Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, yang mengakibatkan ia dan salah satu pengawalnya tewas. Penyebabnya sedang diselidiki dan akan segera diumumkan," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.

IRGC tidak memberikan rincian tentang bagaimana Haniyeh terbunuh. Pihaknya juga menyebut bahwa serangan itu tengah diselidiki.

Dilansir dari The New York Times, Haniyeh lahir pada 1962 di kamp pengungsi Shati di utara Kota Gaza, dari orangtua Palestina yang pada 1948 telah mengungsi dari rumah mereka di tempat yang sekarang menjadi Israel, di Ashkelon.

Ia menuntut ilmu di sekolah-sekolah yang dikelola oleh badan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina, UNRWA, dan melanjutkan studi sastra Arab di Islamic University of Gaza.

Ia ditangkap oleh militer Israel dan menjalani beberapa hukuman di penjara-penjara Israel pada era 80-an dan 90-an.

Kenaikannya ke tampuk kekuasaan di Gaza dibantu oleh mentornya, pemimpin spiritual dan pendiri Hamas, Sheik Yassin, yang menjabat sebagai sekretaris pribadinya. Keduanya menjadi target percobaan pembunuhan oleh Israel pada 2003 dan tahun berikutnya, Yassin dibunuh oleh militer Israel.

"Anda tidak perlu menangis," Haniyeh mengatakan kepada kerumunan yang berkumpul di luar Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza saat itu. "Anda harus tabah, dan Anda harus siap untuk membalas dendam."

Haniyeh diangkat menjadi pemimpin Hamas di Gaza pada 2006. Tahun itu, ia sempat menjabat sebagai perdana menteri pemerintahan persatuan Palestina, yang dibubarkan setelah berbulan-bulan terjadi ketegangan yang mencakup konflik bersenjata antara faksi-faksi Palestina.

Pada 2017, ia diangkat menjadi pemimpin biro politik Hamas pada saat Hamas mencoba melembutkan citra publiknya saat berebut pengaruh di antara warga Palestina dan dunia internasional.

Haniyeh memimpin Hamas dari Qatar dan Turki dalam beberapa tahun terakhir. Ia merupakan salah satu negosiator dalam perundingan yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, untuk mengakhiri perang di Gaza dengan imbalan sandera yang ditangkap dalam serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel.

Pada Mei, jaksa Mahkamah Pidana Internasional mengatakan ia akan mengajukan surat perintah penangkapan untuk Haniyeh. Jaksa menuduhnya dan para pemimpin Hamas lainnya atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait dengan serangan 7 Oktober terhadap Israel, termasuk "pemusnahan, pembunuhan, penyanderaan, pemerkosaan, dan penyerangan seksual di tahanan."

Pada Juni, Hamas mengatakan bahwa saudara perempuan Haniyeh dan keluarganya tewas dalam serangan militer Israel di rumah keluarga Haniyeh di Gaza, sebuah pernyataan yang tidak dikonfirmasi oleh militer. Pada April, tiga dari 13 putra Haniyeh tewas oleh pasukan Israel dalam operasi militer lainnya di Gaza.

"Kami tidak akan menyerah, tidak peduli berapa pun pengorbanannya," kata Haniyeh saat itu, seraya mencatat bahwa ia telah kehilangan puluhan anggota keluarga dalam perang tersebut.

Share
Insight Indonesia
Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of OECD

Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of OECD

Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30

Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.

Ministry of Religious Affairs: 2025 Hajj Departure Begins Early M...

The Ministry of Religious Affairs (Kemenag) issued a travel plan for the 1446 Hijri/2025 Hajj pilgrimage after previously deciding on the Hajj Implementation Fee (BPIH) with the Hajj Working Committee (Panja) of the Hous...

Retirement Age for Workers Rises to 59 Years as of January 2025

This retirement age will be the basis for the utilization of the pension insurance program implemented by the Employment Social Security Agency (BPJS TK).

Government Plans To Have 5000 Heads of SPPG for Makan Bergizi Gra...

The government plans to have 5,000 heads of Nutrition Fulfillment Service Units (SPPG) to manage Makan Bergizi Gratis Programme.

Trending Topic
Weather Forecast
Weather Forecast: Light Rain Expected in Jakarta from Afternoon to Night on Monday

Weather Forecast: Light Rain Expected in Jakarta from Afternoon to Night on Monday

Weather Forecast: Rainy Day in Jakarta, Prepare for Showers from...

The Jakarta area is forecasted to experience rain starting Thursday (1/16) afternoon and continuing into the evening, according to the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG).

BMKG Predicts Light Rain in 20 Regions in Indonesia Today

As many as 20 regions in Indonesia have the potential to experience light rain on Tuesday (7/1/2025) today. Here is the complete list.

Weather Forecast for Jakarta Saturday 4 Januari 2025

BMKG predicts that Jakarta on Saturday (4/1/2025) today will only be cloudy from morning to night.

Weather Forecast for Jakarta and Around: Light Rain

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that light rain will fall in several areas in Jakarta