SEAToday.com, Blitar-Satu korban tanah longsor di Kabupaten Blitar akhirnya ditemukan oleh Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, SAR Trenggalek, dan relawan lainnya. Penemuan ini setelah pencarian sejak kejadian pada Minggu, 30 Juni 2024.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto di hari ke-8 pencarian tersebut, menyebut bahwa BPBD Kabupaten Blitar melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor baik dari TNI, Polri, hingga SAR terkait dengan pencarian korban yang masih timbun material longsor.
"Satu korban dalam pencarian ditemukan pukul 11.32 WIB dengan keadaan meninggal dunia (MD). Pukul 13.48 WIB proses evakuasi selesai dan jenazah dibawa ke RSUD Ngudiwaluyo Wlingi," katanya di Blitar, Minggu, 7 Juli 2024, dilansir Antara.
Ia menjelaskan petugas mencari dengan pembersihan material longsor. Pencarian korban dengan menggunakan dua alat berat dan personel gabungan. Selain itu, kegiatan itu dilakukan dengan penyemprotan menggunakan mesin diesel dan cangkul.
Dikatakannya, dengan ditemukannya korban Gunawan, pemilik kandang, berarti sudah tiga orang korban meninggal yang ditemukan. Tiga korban itu sebelumnya dilaporkan hilang.
Dua orang korban meninggal sebelumnya sudah ditemukan yakni Mugiono dan Jarianto, keduanya warga Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Selain itu, ada satu korban selamat yakni Dwi Antoko, yang juga warga desa tersebut.
Pihaknya bersyukur korban ditemukan. Dengan ditemukannya korban terakhir tersebut, operasi pencarian juga sudah selesai dilakukan.
Sebelumnya, Komandan Tim SAR dari Pos SAR Trenggalek Yhoni Fariza mengungkapkan bahwa pencarian selama dua hari terakhir tidak dapat dilakukan dengan maksimal akibat cuaca hujan.
Ia menambahkan, medan di area pencarian juga menjadi kendala dalam pencarian ini, seperti adanya retakan baru di sepanjang jalur material lumpur yang dapat membahayakan tim SAR Gabungan.
"Struktur tanah di bukit yang longsor berupa tanah gembur tanpa ada batuan besar sama sekali sehingga struktur tanah mudah sekali untuk bergerak," kata Yhoni.
Ia menjelaskan, pada area pencarian terdapat sumber mata air yang terletak di tengah material longsor. Aliran air yang mengalir dari mata air tersebut tidak dapat direlokasi alirannya.
"Aliran air tersebut dikhawatirkan akan membuat tanah jenuh dan melahirkan longsor susulan," kata Yhoni.
Recommended Article
News Update
Gibran’s Public Complaint Service Launches at Vice President's Pa...
This news was conveyed by Gibran through an upload via his personal Instagram account @gibran_rakabuming. The upload shows the caption “Lapor Mas Wapres” as well as details of the schedule, address, and complaint contact...
General Election Commission to Advise Regional Authorities on Dec...
Indonesian General Election Commission (KPU) member August Mellaz announced that the KPU would instruct regional offices to issue a formal decision regarding the establishment of a national holiday on November 27, 2024,...
President Prabowo Oversees $10.07 Billion Deal Between Indonesian...
resident Prabowo Subianto attended the signing of a memorandum of understanding (MoU) between Indonesian and Chinese companies, totaling $10.07 billion.
Under Intensive Monitoring, 6 Volcanoes in Indonesia Are on Alert...
The volcanoes on alert include Mount Awu (Sangihe Islands, North Sulawesi), Mount Ibu (Halmahera Island, Maluku), Mount Iya (Ende Regency, East Nusa Tenggara), Mount Marapi (Tanah Datar and Agam regencies, West Sumatra),...
Trending
- # Daily Update
- # Regional
- # Nasional
- # Internasional
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).