• Thursday, 05 December 2024

5 Fakta Remaja 14 Tahun di Cilandak Jaksel Tusuk Ayah dan Nenek hingga Tewas

5 Fakta Remaja 14 Tahun di Cilandak Jaksel Tusuk Ayah dan Nenek hingga Tewas
Lokasi remaja berinisial MAS (14) yang membunuh dengan menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

SEAToday.com, Jakarta - Warga Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan dihebohkan dengan kejadian seorang remaja berinisial MAS (14) membunuh dengan menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas dan melukai ibunya (AP). Insiden ini terjadi pada Sabtu, 30 November 2024 pukul 01.00 WIB.

"Korban perempuan inisial RM (69) dan laki-laki inisial APW (40) meninggal dunia, sementara korban inisial AP (40) mengalami luka berat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, 30 November 2024, dilansir Antara.

Simak lima fakta terkait kejadian remaja 14 tahun menusuk ayah dan neneknya hingga tewas berikut ini.

1. Remaja ditangkap

Ade menyebut, berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan Perumahan Bona Indah berinisial AP, MAS terlihat berjalan cepat meninggalkan lokasi.

Karena petugas keamanan telah menerima laporan tentang pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung memanggil pelaku.

"Saksi T melihat pelaku. Saat itu, awalnya pelaku terlihat berjalan cepat di taman Blok A Perumahan Bona Indah. Namun, saat dipanggil, pelaku tiba-tiba berlari menuju lampu merah Karang Tengah," ujar Ade.

Melihat pelaku berusaha melarikan diri, saksi AP segera meminta bantuan melalui handy talky (HT) kepada saksi GP dan T. "Saksi T bersama saksi GP langsung menangkap pelaku. Saat itu, terlihat tangan kanan, tangan kiri, serta pakaian pelaku berlumuran darah," ucap Ade.

2. Remaja akui dapat bisikan

Remaja penusuk ayah dan nenek hingga tewas itu mengakui mendapatkan bisikan-bisikan yang meresahkan.

"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia, seperti itu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

Gogo menyebut, pihaknya masih belum bisa memastikan apa motif remaja MAS (14) ini bisa melakukan perbuatan tersebut karena proses penggalian keterangan dari yang bersangkutan masih berlangsung.

3. Kondisi ibu membaik

Kondisi ibu berinisial RM mulai membaik. "Korban dirawat di RS Fatmawati dan infonya sudah mulai membaik," kata Gogo, Minggu, 1 Desember 2024.

Ia mengatakan, korban terluka di bagian leher, lengan, punggung dan pipi. "Kami juga belum bisa lihat karena belum bisa masuk. Selain itu korban juga tidak bisa diajak ngomong," kata dia.

Dijelaskannya, setelah kondisi membaik, korban akan diperiksa sebagai saksi kasus tindak pidana ini.

4. Hasil olah TKP

Selain itu, Gogo mengungkap berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi, polisi menemukan ceceran darah di sejumlah sudut ruangan.

"Jadi, untuk darah yang kita temukan adalah di tempat tidur si ayah dan ibu, setelah itu di lantai, tangga, sampai dengan lantai satu di bawah, di depan kamar nenek dan ruang tamu," ungkap Gogo.

Lalu, polisi juga menemukan bercak darah di tembok garasi, dekat pagar, hingga sekitar jalan depan rumah. Hal itu diketahui karena MAS sempat mengejar ibunya yang menyelamatkan diri dengan memanjat pagar hingga berlari ke depan rumah tetangganya.

"Karena ibunya ini juga minta tolong sama tetangga. Jadi, darahnya juga ada di dekat rumah tetangga," ucap Gogo.

5. Kronologi penusukan

Gogo menjelaskan, kronologi pembunuhan yang dilakukan oleh MAS pada dugaan awal yakni ayahnya terlebih dahulu, lalu menusuk ibu dan neneknya.

Keterangan itu didapat dari olah TKP dan keterangan awal pelaku. MAS menusuk para korban dengan sebuah pisau yang diambilnya dari lantai satu.

"Jadi, ini masih kita dalami tapi informasi awal kami dapatkan keterangan dari pelaku, ayahnya sedang tidur bersama ibunya. Dia turun mengambil pisau. Dari dapur, dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan itu," ucap Gogo.

Setelah mengambil pisau dari dapur, MAS lalu naik ke lantai dua dan menusuk ayah dan ibunya yang sedang tidur. Sang ibu kemudian berteriak dan berlari sehingga neneknya keluar dari kamar dan juga ditusuk oleh pelaku.

Share
News Update
President Yoon Lifts Martial Law Amid National Assembly Rejection

President Yoon Lifts Martial Law Amid National Assembly Rejection

KAI Wisata to Introduce Java Priority Train for Year-End Holiday...

The Java Priority Train has a seating capacity of up to 30 seats. Each seat is equipped with a folding table and a power socket that can be used during the journey, as well as several other premium facilities.

South Korean President Yoon Suk Yeol Urged to Step Down Over Mart...

South Korean President Yoon Suk Yeol has been urged to step down and threatened with impeachment after declaring “martial law” on Tuesday (12/3).

Top Democratic Party Figure Calls for President Yoon to Resign

Criticism of South Korea’s President Yoon is intensifying after his decision to reverse an earlier martial law decree.

Indonesian Embassy in Seoul Urges Indonesian Citizens to Remain C...

South Korean President Yoon Suk Yeol announced the lifting of martial law on Wednesday (12/4) morning. The decision was made after the National Assembly vote that agreed to end the implementation of martial law at 4.30 A...

Trending
LOCAL PALETTE
Arti Tatto suku Mentawai, bagaimana cara membuatnya? sakit gak sih? - Part 2