Gunung Marapi Kembali Erupsi, Kolom Abu Tidak Teramati

SEAToday.com, Jakarta - Gunung Marapi di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Rabu (19/2/2025) malam pukul 20.31 WIB, tetapi kolom abu tidak teramati.

"Terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 20.31 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati," kata Petugas PGA Gunung Marapi Teguh, Rabu (19/2).

Erupsi gunung 2.891 mdpl itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,7 milimeter dan durasi sekitar 54 detik. Sejumlah warga juga melaporkan erupsi gunung tersebut diiringi bunyi letusan hingga getaran.

Berdasarkan data PGA Bukittinggi, pada Rabu (19/2) Gunung Marapi tercatat mengalami tiga kali letusan. Erupsi pertama terjadi pukul 02.45 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.9 milimeter dan durasi sekitar 26 detik.

Erupsi kedua terjadi pada pukul 07.10 WIB dengan lontaran abu vulkanik setinggi 700 meter. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dengan durasi sekitar 36 detik.

Saat ini, Gunung Marapi berstatus Level II (Waspada) sehingga terdapat beberapa rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG.

Masyarakat, pendaki, atau pengunjung diminta tidak memasuki atau berkegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek) Gunung Marapi.

Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi diimbau untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.