• Saturday, 23 November 2024

Gunung Semeru Alami Erupsi Berkali-kali, Letusan Setinggi 400 Meter

Gunung Semeru Alami Erupsi Berkali-kali, Letusan Setinggi 400 Meter
Gunung Semeru erupsi pada Rabu (13/11/2024) malam pukul 19.32 WIB. (dok: ANTARA/HO-PVMBG)

SEAToday.com, Jakarta - Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami beberapa kali erupsi pada Rabu (13/11/2024).

Tinggi letusan pada erupsi tersebut mencapai 400 meter di atas puncak.

Melansir Antara, Berdasarkan catatan petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang, terjadi sebanyak 12 erupsi Gunung Semeru pada Rabu (13/11) pukul 00.00 WIB hingga 20.00 WIB.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada 13 November 2024, pukul 19.32 WIB dengan tinggi letusan teramati sekitar 400 meter di atas puncak," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto.

Kolom abu pun teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

Erupsi Gunung Semeru ini terjadi beberapa kali secara terus-menerus yakni pukul 13.38 WIB, 13.53 WIB, 16.03 WIB, 16.44 WIB, pukul 17.00 WIB, pukul 17.38 WIB, 17.44 WIB, 17.59 WIB, dan pukul 18.20 WIB, namun visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut.

Kini, Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi.

Rekomendasi tersebut yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

Hal ini karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tuturnya.

Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Aliran tersebut terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, juga potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Share
News Update
UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

Erick Thohir Officially Inaugurates New Board for Indonesian Futs...

The formation of the new management for these two federations under PSSI aims to align all stakeholders related to football in Indonesia.

BAZNAS to Build Hospitals, Mosques, Schools in Gaza Recovery Prog...

The funds to be used are the donation funds that are still being held for the Palestinian people. According to him, the donation for Palestine titled “Membasuh Luka Palestina”

Ngurah Rai Airport Expands Access to Nusantara via Balikpapan wit...

General Manager of PT Angkasa Pura Indonesia I Gusti Ngurah Rai Airport Ahmad Syaugi Shahab in Denpasar, on Wednesday (11/20), said this route adds connection opportunities to the State Capital of the Archipelago.

Minister Yusril Clarifies: Mary Jane Veloso Transferred, Not Rele...

Yusril explained that the Indonesian government had received an official request from the Philippine government regarding the transfer of Mary Jane Veloso. The transfer can be carried out if the conditions set by the Ind...

Trending
LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1